Otoritas Inggris melaporkan rekor 129.471 kasus baru COVID-19 pada hari Selasa (28/12) waktu setempat.
Rekor kasus harian ini dilaporkan sehari setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan dia tidak akan memberlakukan pembatasan baru tahun ini untuk membatasi penyebaran virus Corona varian Omicron yang sangat menular.
Seperti diberitakan Reuters dan Channel News Asia, Rabu (29/12/2021), Johnson mengatakan pada hari Senin (27/12) bahwa dia tidak akan memberlakukan aturan pembatasan baru di Inggris. Namun, para menterinya telah mendesak masyarakat untuk merayakan Tahun Baru dengan hati-hati dan memperingatkan bahwa aturan itu dapat diperketat jika sistem kesehatan berisiko gagal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekor tertinggi infeksi COVID-19 harian Inggris sebelumnya adalah 122.186 kasus pada 24 Desember lalu.
Data pada Selasa (28/12) tersebut tidak termasuk angka untuk Skotlandia dan Irlandia Utara karena perbedaan praktik pelaporan selama liburan Natal. 12.378 kasus yang dilaporkan untuk Wales termasuk data yang biasanya dilaporkan pada hari-hari sebelumnya.
Para menteri Inggris saat ini sedang menunggu lebih banyak bukti tentang bagaimana layanan kesehatan mampu mengatasi tingkat infeksi yang tinggi, setelah data awal pekan lalu menunjukkan bahwa varian Omicron membawa risiko lebih rendah untuk masuk rumah sakit.
Data terbaru menunjukkan jumlah pasien di rumah sakit di Inggris yang mengalami infeksi COVID-19 adalah 9.546 orang. Angka ini naik dari 6.902 pasien minggu lalu, tetapi jauh di bawah level rekor di atas 34.000 pasien yang terlihat pada Januari tahun lalu.
Simak Video 'Omicron Bikin Inggris Alami Lonjakan Kasus Covid-19':
Tingkat vaksinasi yang tinggi di Inggris, jeda waktu antara infeksi dan rawat inap, dan efek varian Omicron yang berpotensi kurang berbahaya, semuanya telah dikemukakan oleh para ahli kesehatan sebagai faktor di balik angka rawat inap rumah sakit yang lebih rendah.
Pemerintah Inggris mengatakan pada hari Selasa (28/12) bahwa ada 18 kematian baru dalam 28 hari setelah tes positif COVID-19, jauh di bawah tren baru-baru ini lebih dari 100 kematian per hari.