Kasus virus Corona varian Omicron di Indonesia terus bertambah, bahkan transmisi lokal telah terdeteksi. Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mendorong agar testing, tracing, treatment (3T) hingga vaksinasi dosis lengkap terus diperkuat.
Dicky menyebut penyebaran Omicron di Tanah Air sebetulnya hanya perkara waktu. Sebab, Omicron telah terjadi lebih dulu di negara-negara Eropa.
"Artinya, pertambahan kasus sudah dihitung dan argonya sudah jalan, namun yang buat kita sedikit lega pada konteks saat ini situasinya jauh lebih beruntung, karena jumlah orang yang sudah divaksinasi, jumlah orang yang memiliki imunitas jauh lebih banyak dibanding ketika Delta ada," kata Dicky kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai, meski Omicron penularannya lebih cepat, dampaknya tidak seburuk saat varian Delta menyebar. Namun pemerintah diimbau segera mengambil langkah.
"Inilah yang harus dicegah, dengan cara apa? Ya kembali ke 3T, 5M, dan vaksinasi. Dalam kasus-kasus seperti ini tracing-nya harus bener-bener kuat. Semua daerah harus digerakkan mencapai target vaksinasi yang dua dosis," ucapnya.
Dicky menyarankan agar cakupan vaksinasi dosis lengkap di daerah-daerah selain Jakarta terus dikebut. Bahkan vaksinasi booster harus segera dimulai.
"Saran saya tetap isolasi-karantina dengan kasus-kasus kontaknya dan kejar cakupan vaksinasi di wilayah pada kelompok berisiko itu. Kalau Jakarta kan sudah tercapai vaksinasi pada lansia, tenaga kesehatan, tapi harus dihitung masih dalam masa proteksi 7 bulan itu nggak, kalau nggak harus kasih booster," ujarnya.
Seperti diketahui, satu orang pasien transmisi lokal varian Omicron di Indonesia teridentifikasi. Kini terdata ada kasus 47 Omicron, 46 di antaranya merupakan kasus impor, satu kasus merupakan transmisi lokal.
"Satu kasus transmisi lokal. Hingga Selasa, 47 kasus konfirmasi Omicron di Indonesia," kata jubir Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran pers, Selasa (28/12).
Siti menyebut satu pasien itu merupakan seorang pria berusia 37 tahun yang berasal dari Medan. Diketahui, pasien tersebut bersama istrinya setiap satu bulan sekali berkunjung ke Jakarta.
Dirinya menjelaskan pasien itu tidak punya riwayat perjalanan ke luar negeri. Bahkan pasien tersebut terdata tidak melakukan kontak fisik dengan pelaku perjalanan dari luar negeri dalam beberapa bulan ke belakang.
Simak Video 'Fakta-fakta Penemuan Transmisi Lokal Omicron Pertama di Jakarta':