Kota Xi'an di China sudah menerapkan lockdown sejak pekan lalu. Tapi jumlah kasus virus Corona (COVID-19) dengan gejala di wilayah China dilaporkan terus melonjak selama empat hari berturut-turut.
Sejak pekan lalu warga kota Xi'an tidak boleh pergi ke luar kota tanpa mendapatkan izin resmi dari atasan di tempat mereka bekerja atau otoritas setempat. Otoritas kota Xi'an membatasi izin bagi warganya untuk pergi keluar demi membeli kebutuhan pokok saat babak terbaru tes Corona massal digelar mulai Senin (27/12) waktu setempat.
Kendaraan tanpa tujuan esensial juga dilarang lalu-lalang di jalanan setempat. Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/12/2021), kemunculan wabah baru Corona di Xi'an membuat kota dengan jumlah warga 13 juta itu kena lockdown.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data resmi otoritas kota Xi'an per kemarin waktu setempat melaporkan 175 kasus Corona bergejala terdeteksi dalam sehari. Angka itu tercatat naik jika dibandingkan sehari sebelumnya dengan 150 kasus dalam sehari.
Total sudah 810 kasus Corona terkonfirmasi di kota Xi'an terkait kemunculan wabah terbaru sejak 9 Desember lalu. Namun belum terdeteksi adanya varian omicron.
Secara nasional, menurut Komisi Kesehatan Nasional, wilayah China daratan mendeteksi 182 kasus Corona bergejala dalam 24 jam terakhir. Jumlah itu tercatat lebih tinggi dari sehari sebelumnya saat 162 kasus terdeteksi dalam sehari, dan menandai terjadinya lonjakan kasus Corona selama empat hari berturut-turut di China.
Beban kasus Corona bergejala yang penularannya terjadi di tengah masyarakat (kasus lokal) tercatat pada Senin kemarin. Tercatat juga sebagai angka tertinggi sejak otoritas China mulai mencatat kasus harian dengan mengklasifikasikan kasus bergejala terpisah dari kasus tanpa gejala pada akhir Maret tahun lalu.
Jumlah kasus Corona di kota Xi'an dan di seluruh wilayah China masih tergolong rendah jika dibandingkan jumlah kasus klaster Corona di negara-negara lainnya. Namun otoritas China masih menerapkan pembatasan ketat untuk perjalanan domestik, yang sejalan dengan panduan nasional dalam menangkal Corona.
Data nasional China menunjukkan tidak ada tambahan kematian akibat Corona, sehingga total kematian di negara ini ada di angka 4.636 orang. Secara total, otoritas China daratan mencatat 101.486 kasus Corona bergejala di wilayahnya.
Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin dalam pernyataan pada Jumat (24/12) waktu setempat mengumumkan bahwa sedikitnya 26 pejabat Partai Komunis di kota itu telah dijatuhi hukuman karena 'tidak cukup teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah'.
Para pejabat China yang dianggap gagal mengendalikan penyebaran Corona di wilayahnya biasanya akan dipecat atau diberi teguran. Pernyataan Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin menyebutkan adanya pendekatan yang lemah untuk tes Corona dan respons yang tidak terkoordinasi yang menghambat pelacakan kontak di kota Xi'an.
"Otoritas akan mengawasi keras masalah birokrasi dalam upaya pengendalian penyakit, seperti melalaikan tanggung jawab, tidak mengambil tindakan, saling menyalahkan dan menangani masalah dengan cara negatif," sebut seorang pejabat disiplin pada Partai Komunis setempat.
Simak Video 'Situasi Covid-19 di China: Xi'an Lockdown, Makau Tambah Kasus Omicron':