Otoritas China menjatuhkan hukuman terhadap puluhan pejabatnya terkait kemunculan wabah baru virus Corona (COVID-19) di kota Xi'an yang kini ada di bawah lockdown. Wabah baru Corona di Xi'an dilaporkan memicu penyebaran luas ke beberapa kota lainnya, termasuk ibu kota Beijing.
Seperti dilansir AFP, Jumat (24/12/2021), kemunculan wabah baru Corona di kota Xi'an membuat seluruh 13 juta warganya dilarang pergi ke luar rumah sejak Kamis (23/12) waktu setempat. Pusat-pusat bisnis di kota itu ditutup sementara dan tes Corona massal digelar selama beberapa kali terhadap semua warga kota itu.
Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin dalam pernyataan pada Jumat (24/12) waktu setempat mengumumkan bahwa sedikitnya 26 pejabat Partai Komunis di kota itu telah dijatuhi hukuman karena 'tidak cukup teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas kota Xi'an melaporkan 49 kasus baru Corona pada Jumat (24/12) waktu setempat. Dengan tambahan itu, maka total lebih dari 250 kasus Corona terkonfirmasi terkait wabah terbaru yang mencuat beberapa pekan terakhir di kota tersebut.
Para pejabat China yang dianggap gagal mengendalikan penyebaran Corona di wilayahnya biasanya akan dipecat atau diberi teguran.
Pernyataan Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin menyebutkan adanya pendekatan yang lemah untuk tes Corona dan respons yang tidak terkoordinasi yang menghambat pelacakan kontak di kota Xi'an.
"Otoritas akan mengawasi keras masalah birokrasi dalam upaya pengendalian penyakit, seperti melalaikan tanggung jawab, tidak mengambil tindakan, saling menyalahkan dan menangani masalah dengan cara negatif," sebut seorang pejabat disiplin pada Partai Komunis setempat.
Pada Oktober lalu, seorang sekretaris Partai Komunis di Inner Mongolia dipecat setelah wilayah yang ada di bawah kendalinya dilanda klaster Corona. Sementara pada Agustus lalu, seorang kepala komisi kesehatan di kota Zhengshou dipecat usai kemunculan kasus baru Corona pada musim panas.
Kasus-kasus baru Corona di kota Xi'an dilaporkan telah menyebar luas ke lima kota lainnya, termasuk Beijing. Situasi ini memicu kekhawatiran soal seberapa cepat virus Corona bisa menyebar secara geografis di negara yang luas tersebut.
Di bawah lockdown ketat, sejak Kamis (23/12) waktu setempat, seluruh rumah di Xi'an hanya diperbolehkan mengirimkan satu anggota keluarga ke luar setiap dua hari sekali untuk membeli kebutuhan pokok. Setiap warga yang ingin pergi ke luar kota harus meminta izin dari otoritas setempat.