2 Orang Tewas-Puluhan Hilang dalam Longsor Tambang Giok Myanmar

2 Orang Tewas-Puluhan Hilang dalam Longsor Tambang Giok Myanmar

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 23 Des 2021 14:02 WIB
FILE - In this March 22, 2015 photo jade pickers scavenge for scrap jade on a hillside in the Hpakant area of Kachin state, northern Myanmar. A landslide at a remote jade mine in northern Myanmars Kachin state Wednesday, Dec. 22, 2021, left dozens of people missing and a search and rescue operation was underway, rescue officials said. (AP Photo, File)
Situasi di tambang batu giok di Myanmar yang dilanda longsor (AP Photo, File)
Naypyitaw -

Insiden tanah longsor yang melanda sebuah tambang batu giok di Myanmar dikonfirmasi menewaskan sedikitnya dua orang. Puluhan orang lainnya masih dilaporkan hilang, namun petugas penyelamat memperingatkan bahwa pihaknya tidak berharap untuk menemukan korban selamat.

Seperti dilansir AFP, Kamis (23/12/2/2012), insiden longsor yang melanda tambang batu giok Hpakant yang ada di wilayah Kachin, dekat perbatasan China, pada Rabu (22/12) waktu setempat.

Pada Kamis (23/12) waktu setempat, para petugas penyelamat yang bekerja di tengah kabut dan hujan, berhasil mengevakuasi jenazah kedua dari sebuah danau yang ada di dekat lokasi tambang. Dengan tambahan satu jenazah, maka sejauh ini sudah dua orang dikonfirmasi tewas akibat longsor tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 20 orang lainnya dilaporkan masih hilang. Namun para petugas penyelamat mengkhawatirkan jumlah korban hilang lebih banyak dari itu, karena para keluarga ragu-ragu mengakui keberadaan kerabat mereka di tambang giok itu, mengingat junta Myanmar melarang aktivitas penggalian hingga Maret 2022.

Salah satu petugas penyelamat, Ko Nyi, menuturkan bahwa tim penyelamat menemukan sesosok jenazah pria berusia 55 tahun pada Kamis (23/12) pagi waktu setempat, dalam operasi penyelamatan yang sempat tertunda kabut tebal dan hujan deras semalaman yang berpotensi membuat lereng semakin tidak stabil.

ADVERTISEMENT

"Tim kami menggunakan kail untuk mencari jenazah korban di dalam air, dan jenazahnya tersangkut pada kail itu," tutur Ko Nyi.

"Jika jenazah korban tidak mengapung hari ini, mereka akan muncul dalam beberapa hari ke depan, begitu pada dasarnya," imbuhnya.

Tidak diketahui secara jelas ada berapa pekerja tambang di lokasi saat longsor terjadi. Namun seorang aktivis lokal menyebut ratusan penggali kembali ke Hpakant selama musim penghujan untuk melakukan penggalian batu berharga meskipun situasinya berbahaya.

Para petugas penyelamat menyebutkan bahwa tekanan yang meningkat dari beban tanah dan bebatuan yang terbuang dalam aktivitas penggalian, telah mendorong timbunan tanah di lereng bukit longsor ke dalam danau di dekatnya.

Diketahui bahwa banyak orang meninggal setiap tahunnya saat bekerja di industri perdagangan batu giok yang sangat menguntungkan, namun diregulasi dengan buruk. Kebanyakan tambang batu giok di Myanmar mempekerjakan para pekerja migran yang diupah sangat rendah.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads