Bintang tenis China, Peng Shuai, secara mengejutkan membantah telah melontarkan tuduhan soal seorang pemimpin senior Partai Komunis melakukan penyerangan seksual terhadap dirinya. Bantahan itu disampaikan Peng dalam wawancara pertama usai tuduhan itu memicu kekhawatiran publik internasional atas keselamatannya.
Namun, seperti dilansir AFP, Senin (20/12/2021), Asosiasi Tenis Wanita (WTA) tidak mempercayai pernyataan terbaru Peng tersebut. WTA masih memiliki 'kekhawatiran signifikan soal kondisi kesehatannya dan kemampuannya berkomunikasi tanpa senor atau paksaan'.
Postingan media sosial Peng yang merupakan mantan juara Wimbledon dan Prancis Terbuka untuk nomor ganda tersebut dengan cepat disensor otoritas China bulan lalu, yang memicu kekhawatiran internasional, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gedung Putih Amerika Serikat (AS) dan sesama petenis.
Dalam komentar terbaru kepada surat kabar Singapura berbahaya China, Lianhe Zaobao, Peng menyangkal pernah melontarkan tuduhan penyerangan seksual.
"Saya ingin menekankan poin yang sangat penting. Saya tidak pernah mengatakan atau menulis apapun yang menuduh siapa pun melakukan penyerangan seksual terhadap saya," ucap Peng yang berusia 35 tahun ini dalam video yang diduga direkam dengan telepon genggam pada acara olahraga di Shanghai.
"Saya ingin menekankan poin ini dengan sangat jelas," imbuhnya.
Dalam postingan yang disampaikan via platform Weibo bulan lalu, Peng menuduh mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Zhang Gaoli -- yang kini berusia 70-an tahun -- telah memaksa dirinya berhubungan seks dalam hubungan putus-nyambung yang berlangsung beberapa tahun.
Lihat juga video 'Hyeri Alami Pelecehan Seksual Online, Agensi Tempuh Jalur Hukum':