Malaysia dilanda banjir imbas hujan deras yang turun selama dua hari berturut-turut. Ribuan warga harus mengungsi lantaran rumah hingga jalanan terendam air.
Di akhir tahun, Malaysia memang kerap mengalami musim hujan badai hingga menyebabkan banjir musiman di berbagai wilayah. Bahkan masyarakat terpaksa harus mengungsi lantaran curah hujan tinggi menyebabkan rumah mereka terendam.
Berikut serba-serbi banjir yang mengepung Malaysia:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Banjir di Malaysia, Ribuan Orang Mengungsi |
Banjir Terparah di Selangor
Hujan deras sejak Jumat (18/12) telah menyebabkan sungai meluap, menenggelamkan banyak daerah perkotaan dan memutus jalan-jalan utama, membuat ribuan pengendara terlantar. Di negara bagian Selangor, ini adalah banjir yang terparah sejauh ini yang dialami.
Seperti dilansir The Star dan Kantor Berita Bernama, Menteri Senior Selangor, Datuk Seri Amirudin Shari, telah meminta bantuan dari pemerintah pusat. Banjir ini diketahui adalah yang terparah sejauh ini di Selangor.
Permintaan bantuan dari Selangor disampaikan setelah Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob menghadiri konferensi pers khusus pada Sabtu (18/12) malam waktu setempat. Saat itu, Ismail Sabri Yaakob menyebut pemerintah sudah melakukan persiapan untuk menghadapi banjir di negara bagian seperti Kelantan, Pahang dan Terengganu. Namun untuk Selangor, pihaknya mengaku memang belum menyiapkan hal yang sama.
Diketahui Klang adalah yang paling terdampak di Selangor sejauh ini. Puluhan orang terpaksa harus bermalam di mobil atau di tempat kerja mereka setelah jalan tidak bisa dilalui.
"Untuk Klang, yang terburuk masih belum berakhir, karena selain hujan deras, air pasang juga menyebabkan banjir yang meluas," kata Asisten Direktur Jenderal Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Datuk Nor Hisham Mohammad.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Dua Korban Tewas
Banjir yang melanda delapan negara bagian Malaysia memakan korban jiwa. Dilaporkan ada dua orang yang meninggal dunia.
Seperti dilansir The Straits Times, Minggu (19/12/2021), Asisten Direktur Jenderal Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Datuk Nor Hisham Mohammad, mengatakan bahwa Selangor, Melaka, Kelantan, Terengganu dan Pahang termasuk di antara negara bagian yang terkena dampak. Dilaporkan ada dua orang yang meninggal, masing-masing 1 di Pahang dan Terengganu.
Lebih dari 30 Ribu Orang Dievakuasi
Seperti dilansir AFP, per hari Minggu (19/12) lebih dari 29.000 orang telah dievakuasi di delapan negara bagian dan teritori di Malaysia. Menurut data yang tercatat di situs resmi pemerintah, lebih dari 14.000 di antaranya berada di negara bagian Pahang.
Sementara itu, hampir 10.000 orang meninggalkan rumah mereka di negara bagian Selangor, di mana Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengungkapkan keterkejutannya atas banjir besar di sana.
"Jumlah hujan yang turun di Selangor kemarin dalam satu hari, biasanya turun dalam satu bulan," katanya dalam konferensi pers hari Minggu (19/12).
Fokus Penanganan Banjir: Selamatkan Nyawa-Bantuan Pangan
Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan pihaknya bakal memfokuskan penanganan banjir untuk menyelamatkan nyawa para korban. Pemerintah juga akan memastikan bantuan pangan bagi para korban banjir, khususnya di Lembah Klang yang merupakan wilayah yang paling parah dilanda banjir.
"Prioritas langsung pemerintah dalam menanggapi banjir di beberapa negara bagian adalah menyelamatkan nyawa dengan mengevakuasi orang-orang yang terjebak," kata Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob dalam konferensi pers di Pusat Komando Bencana Nasional, pada Sabtu (18/12) malam waktu setempat.
"Kita tidak bisa menunggu, (bantuan lain) akan dibicarakan nanti, yang penting sekarang adalah menyelamatkan korban yang terlantar terlebih dahulu dengan memindahkan mereka ke tempat yang aman. Bantuan keuangan dan bantuan lainnya akan kita lakukan nanti," lanjutnya.
"Kami tahu saat korban dievakuasi, mereka tidak punya makanan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma) bekerja sama dengan Departemen Kesejahteraan Sosial dan lembaga lain untuk mengirimkan makanan," imbuhnya.
Bantuan Cepat untuk Perbaikan Rumah dan Infrastruktur
PM Malaysia juga menjanjikan bantuan cepat kepada korban banjir serta alokasi awal 100 juta ringgit ($23,7 juta) untuk memperbaiki rumah dan infrastruktur yang rusak.
Sementara cuaca hujan telah melambat secara nasional, sebuah situs web pemerintah menunjukkan air melebihi tingkat berbahaya di enam negara bagian tengah dan timur laut pada Minggu sore.
Puluhan rute bus di dalam dan sekitar ibu kota Malaysia telah dibatalkan dan layanan kereta api menuju kota pelabuhan Klang dihentikan.
Operasi di tiga pabrik pengolahan air di Selangor juga terganggu oleh banjir, dengan pasokan air bersih yang terhambat di beberapa negara bagian dan ibu kota.