Malaysia kembali melaporkan temuan varian COVID-19 Omicron. Dilaporkan ada 11 kasus baru terkait varian baru yang berasal dari luar negeri.
Seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (19/12/2021) Malaysia melaporkan 11 kasus Omicron pada Sabtu (18/12) lalu. Dengan demikian total ada 13 kasus terkait Omicron.
Sebanyak 11 kasus tersebut adalah kasus impor, yaitu 3 orang yang melakukan perjalanan dari Inggris, 3 dari Amerika Serikat, 2 dari Nigeria, 2 dari Arab Saudi dan 1 dari Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sembilan dari kasus tersebut adalah orang Malaysia, sementara dua orang adalah warga negara Nigeria," kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah.
Dia menambahkan, 11 kasus tersebut termasuk di antara 18 sampel yang menunjukkan dugaan adanya varian Omicron, seperti yang diumumkan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin, Kamis lalu (16/12).
"Tujuh sampel lainnya, bagaimanapun (kami) tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan varian Omicron karena seluruh pengurutan genom tidak dapat dilakukan karena tingkat viral load yang rendah dalam sampel," kata Dr Noor Hisham.
Bertambahnya kasus Omicron di Malaysia membuat otoritas Kesehatan bertindak cepat. Malaysia mengetatkan aturan di semua titik masuk internasional dan di dalam negeri.
Malaysia juga menambahkan Nigeria ke daftar negara berisiko tinggi Omicron. Menkes Khairy mengatakan awal pekan ini bahwa pelancong dari negara-negara di daftar berisiko tinggi harus memakai alat pelacak digital selama masa karantina.
Sementara itu, pelancong yang tiba dari Inggris harus melakukan tes COVID mandiri setiap hari selama karantina dan melaporkan hasilnya di aplikasi MySejahtera.
Khairy menambahkan bahwa pemerintah melarang perayaan malam Tahun Baru skala. Sementara masyarakat yang menghadiri acara skala kecil harus melakukan tes COVID-19 sebelum masuk.
Untuk menekan penyebaran varian Omicron, Kementerian Kesehatan Malaysia juga mendesak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19.
Sebelumnya, Otoritas Malaysia mendeteksi kasus pertama Omicron pada Kamis (2/12) lalu. Saat itu seorang mahasiswi asing berusia 19 tahun positif Omicron setelah tiba dari Afrika Selatan dua pekan sebelumnya.