Empat pria Palestina ditangkap dalam perburuan besar-besaran yang dilakukan tentara Israel terkait penembakan warganya di Tepi Barat. Israel menyebut pelaku penembakan itu sebagai 'teroris' Palestina.
Keempat orang tersebut dicurigai menembaki sebuah mobil bermuatan mahasiswa yang menewaskan 1 orang, dan menyebabkan dua lainnya luka-luka pada Kamis (16/12) waktu setempat. Penembakan terjadi di sebuah pos terdepan pemukiman di Tepi Barat.
"Empat teroris yang melakukan serangan penembakan Kamis lalu ditangkap," kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP, Minggu (19/12/2021).
"Para tersangka dibawa ke pasukan keamanan untuk penyelidikan lebih lanjut dan senjata tersangka yang melakukan penembakan sudah diamankan," lanjutnya.
Keempat pria Palestina itu dicurigai menembakkan setidaknya sepuluh peluru hingga menewaskan mahasiswa keagamaan Yehuda Dimentman (25), dan melukai dua rekannya saat mereka keluar dari Homesh, sebuah pos terdepan yang ilegal di Tepi Barat menurut hukum Israel.
Tentara Israel mengatakan para tersangka ditangkap di desa Silat al-Harithiyah, di kegubernuran Jenin di Tepi Barat.
Diketahui Dimentman telah menikah dan memiliki anak. Dia belajar agama di Homesh, yang telah dievakuasi oleh pasukan Israel pada tahun 2005 tetapi pemukim tetap terus mengoperasikan sekolah agama di sana. Sekitar 2.000 orang menghadiri pemakaman Dimentman.
"Kami menutup gedung tempat mereka ditemukan," kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Ran Kochav kepada radio publik Israel.
"Saya yakin kita berbicara tentang organisasi teroris," kata Kochav, meskipun dia tidak merinci kelompoknya.
(izt/dhn)