Korban tewas akibat terjangan topan super Rai di wilayah Filipina bertambah menjadi 21 orang. Topan super Rai disebut sebagai salah satu topan paling kuat yang menerjang Filipina dalam satu dekade terakhir.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/12/2021), topan Rai menerjang Pulau Siargao yang terkenal sebagai tujuan wisata pada Kamis (16/12) waktu setempat, dengan angin berkecepatan 195 kilometer per jam.
Kecepatannya mereda menjadi 150 kilometer per jam saat semakin masuk ke daratan Filipina, namun topan ini membawa hujan deras yang membanjiri desa-desa setempat. Hujan deras dan angin kencang juga menumbangkan pepohonan dan menghancurkan struktur yang terbuat dari kayu.
Lebih dari 300 ribu orang mengungsi dari rumah masing-masing dan resor yang ada di tepi pantai setempat. Akses komunikasi dan pasokan listrik terputus di banyak area, dengan atap-atap bangunan terkoyak dan tiang listrik tumbang.
"Ini memang salah satu badai paling kuat yang melanda Filipina pada bulan Desember dalam satu dekade terakhir," Kepala Federasi Palang Merah dan Komunitas Bulan Sabit Merah Internasional, Alberto Bocanegra, kepada AFP.
"Informasi yang kami terima dan gambar-gambar yang kami terima sangat mengkhawatirkan," imbuhnya.
Wali Kota Surigao, Ernesto Matugas, menuturkan kepada televisi lokal ABS-CBN bahwa setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat topan super Rai. Sedangkan Wakil Gubernur Dinagat, Nilo Demerey, menyebut enam orang tewas di wilayahnya.
Simak Video 'Ngeri! Detik-detik Topan Rai Terjang Filipina, Buat 19 Orang Tewas':
(nvc/haf)