Kepolisian Jepang tengah menyelidiki dugaan kesengajaan dalam kebakaran yang menghanguskan sebuah klinik psikiatri di Osaka. Sedikitnya 27 orang tewas dalam kebakaran itu.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (17/12/2021), kepolisian setempat tengah menyelidiki insiden yang terjadi pada Jumat (17/12) waktu setempat itu sebagai dugaan aksi pembakaran.
Seorang pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Osaka, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada Reuters bahwa 27 orang ditetapkan dalam kondisi 'cardio-respiratory arrest' -- istilah yang biasa dipakai otoritas Jepang untuk mengindikasikan bahwa korban sudah meninggal, namun kematiannya belum disertifikasi secara resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pejabat departemen pemadam kebakaran Osaka, Akira Kishimoto, 27 orang itu ditemukan dalam keadaan gagal jantung dan paru-paru. Satu orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Laporan media Jepang, Kyodo News, menyebut 19 orang dikonfirmasi meninggal dalam kebakaran itu.
Disebutkan juga oleh Kyodo News bahwa kepolisian setempat tengah menyelidiki laporan yang menyebut seorang pria memicu kebakaran di gedung delapan lantai yang digunakan untuk perkantoran itu.
Televisi nasional Jepang, NHK, melaporkan bahwa kebakaran terjadi sesaat usai klinik tersebut buka pukul 10.00 waktu setempat. Beruntung, kebakaran berhasil dipadamkan dalam waktu 30 menit.
Sebuah video yang ditayangkan NHK menunjukkan asap mengepul dari jendela lantai empat gedung tersebut, yang menjadi lokasi klinik, dan di bagian atap gedung. Rekaman video sebelumnya menunjukkan jendela gedung tersebut telah menghitam dan hangus.
"Ketika saya menengok ke luar, saya melihat kobaran api berwarna oranye di jendela lantai empat gedung tersebut. Seorang wanita melambaikan tangannya meminta bantuan dari jendela lantai enam," tutur seorang wanita yang bekerja di perusahaan dekat lokasi.
Berlokasi di distrik perbelanjaan dan hiburan yang tidak jauh dari stasiun utama Osaka, gedung itu juga menjadi lokasi sebuah salon kecantikan, toko pakaian dan sekolah bahasa Inggris.
Situs dari klinik yang terbakar tidak bisa diakses, namun arsip internet dari awal tahun ini menunjukkan klinik itu merawat pasien yang mengalami depresi dan gangguan kecemasan, juga masalah fisik seperti sleep apnea dan anemia.