Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, menuai kritikan setelah menyebut penggunaan sumpit menjadi tantangan untuk membuat komunitas etnis China berasimilasi di Malaysia. Pernyataan Mahathir itu dinilai 'merendahkan dan ofensif'.
Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (13/12/2021), pernyataan itu disampaikan Mahathir saat peluncuran memoar barunya yang berjudul 'Capturing Hope: The Struggle For A New Malaysia' pada Minggu (12/12) waktu setempat.
"Orang China makan dengan sumpit, mereka tidak makan dengan tangan mereka," ucap Mahathir seperti dikutip media lokal Malaysia, The Star.
"Mereka tidak mengadopsi cara orang Malaysia makan. Mereka mempertahankan sumpit, yang merupakan identitas dari China, bukan Malaysia, dan banyak hal lainnya," imbuhnya.
Mahathir menambahkan bahwa sejumlah warga Malaysia yang berpegang teguh pada akar leluhur mereka hanya memecah-belah bukannya menyatukan.
Sekretaris Jenderal Partai Tindakan Demokratik (DAP), Lim Guan Eng, mengkritik pernyataan Mahathir itu. Dia menyebut bahwa pernyataan Mahathir soal sumpit menjadi identitas etnis China adalah 'salah secara faktual'.
Ditegaskan Lim bahwa sumpit juga menjadi bagian integral dari budaya lainnya.
"Ini tidak hanya merendahkan tapi juga ofensif bagi komunitas China di sini. Tun (Mahathir-red) seharusnya diingatkan bahwa tidak hanya China atau Taiwan, tapi negara-negara lainnya seperti Jepang, Korea Selatan dan Vietnam, juga menggunakan sumpit," imbuhnya.
(nvc/ita)