Mahathir Dikritik Gegara Komentar Soal Sumpit Identitas Etnis China

Mahathir Dikritik Gegara Komentar Soal Sumpit Identitas Etnis China

Tim detikcom - detikNews
Senin, 13 Des 2021 18:26 WIB
Tun Dr. Mahathir bin Haji Mohamad adalah seorang politikus Malaysia. Ia adalah Perdana Menteri Malaysia keempat, menjabat dari dari 16 Juli 1981 hingga 31 Oktober 2003.
Mahathir Mohamad (dok. detikcom/Rachman Haryanto)
Kuala Lumpur -

Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, menuai kritikan setelah menyebut penggunaan sumpit menjadi tantangan untuk membuat komunitas etnis China berasimilasi di Malaysia. Pernyataan Mahathir itu dinilai 'merendahkan dan ofensif'.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (13/12/2021), pernyataan itu disampaikan Mahathir saat peluncuran memoar barunya yang berjudul 'Capturing Hope: The Struggle For A New Malaysia' pada Minggu (12/12) waktu setempat.

"Orang China makan dengan sumpit, mereka tidak makan dengan tangan mereka," ucap Mahathir seperti dikutip media lokal Malaysia, The Star.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka tidak mengadopsi cara orang Malaysia makan. Mereka mempertahankan sumpit, yang merupakan identitas dari China, bukan Malaysia, dan banyak hal lainnya," imbuhnya.

Mahathir menambahkan bahwa sejumlah warga Malaysia yang berpegang teguh pada akar leluhur mereka hanya memecah-belah bukannya menyatukan.

ADVERTISEMENT

Sekretaris Jenderal Partai Tindakan Demokratik (DAP), Lim Guan Eng, mengkritik pernyataan Mahathir itu. Dia menyebut bahwa pernyataan Mahathir soal sumpit menjadi identitas etnis China adalah 'salah secara faktual'.

Ditegaskan Lim bahwa sumpit juga menjadi bagian integral dari budaya lainnya.

"Ini tidak hanya merendahkan tapi juga ofensif bagi komunitas China di sini. Tun (Mahathir-red) seharusnya diingatkan bahwa tidak hanya China atau Taiwan, tapi negara-negara lainnya seperti Jepang, Korea Selatan dan Vietnam, juga menggunakan sumpit," imbuhnya.

Lim menjabat Menteri Keuangan dalam kabinet pemerintahan Mahathir sebelumnya saat koalisi Pakatan Harapan berkuasa tahun 2018-2020. Ditegaskan Lim bahwa menggunakan sumpit tidak membuat seseorang kurang Malaysia.

"Apakah orang Melayu menggunakan sumpit atau garpu dan sendok untuk makan kehilangan sifat Malaysia-nya? Faktanya, banyak warga Malaysia non-China dan warga Barat yang bangga dengan kemampuan mereka memakai sumpit serta garpu dan sendok tanpa kehilangan identitas nasional mereka," jelasnya.

"Warga Malaysia keturunan etnis China yang lahir di sini bangga dengan loyalitas kami pada Malaysia dan tidak ingin kembali ke China yang tumbuh dengan kekayaan dan kemakmuran, meskipun diberikan kesempatan demikian," imbuh Lim.

Dalam komentarnya, Lim juga mengkritik pandangan Mahathir soal asimilasi, dengan menyebut sang mantan PM itu harusnya lebih fokus pada integrasi. "Tun salah untuk fokus pada asimilasi daripada integrasi dan menggunakan sumpit daripada mengadopsi cara orang Malaysia makan dengan tangan adalah salah satu alasan yang menyebabkan pemisahan antara orang-orang," sebutnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads