Taiwan Yakin China Akan Sangat Sulit Menginvasi Wilayahnya

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 13 Des 2021 14:17 WIB
Ilustrasi -- Taiwan gelar latihan militer antisipasi serangan China (dok. AP Photo/Chiang Ying-ying)
Taipei -

Kementerian Pertahanan Taiwan meyakini bahwa invasi penuh oleh China yang melibatkan pendaratan tentara dan penyitaan pelabuhan serta bandara akan sangat sulit untuk dilakukan, karena masalah yang dihadapi China dalam mendaratkan dan memasok tentaranya.

Seperti dilansir Reuters, Senin (13/12/2021), hal itu tertuang dalam penilaian ancaman terbaru yang disampaikan Kementerian Pertahanan kepada anggota parlemen Taiwan.

Laporan itu disampaikan di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara Taiwan dan China, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan demokratis itu sebagai bagian dari wilayahnya. Dalam dua tahun terakhir, China meningkatkan aktivitas militer di dekat wilayah Taiwan dalam upaya meningkatkan tekanannya.

Dalam laporan itu, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa kapasitas transportasi China saat ini terbatas. Disebutkan bahwa China tidak akan mampu mendaratkan seluruh pasukannya dalam satu kesempatan, dan akan sangat bergantung kapal-kapal roll-on roll-off yang tergolong 'non-standar' yang akan membutuhkan fasilitas pelabuhan dan pesawat transpor yang membutuhkan bandara.

"Namun, militer negara ini akan sekuat mungkin mempertahankan pelabuhan dan bandara, yang tidak akan dengan mudah diduduki dalam waktu singkat. Operasi pendaratan akan menghadapi risiko yang sangat tinggi," sebut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporannya, yang saliannya dilihat oleh Reuters.

Laporan itu juga menyebut bahwa logistik China juga menghadapi sejumlah tantangan, karena pasukan yang mendarat akan membutuhkan pasokan lanjutan untuk persenjataan, makanan dan obat-obatan melintasi Selat Taiwan yang memisahkan kedua wilayah.

"Militer negara ini memiliki keuntungan dari Selat Taiwan menjadi parit alami dan bisa digunakan dalam operasi pencegatan bersama, memutus pasokan militer Komunis (China-red), sangat mengurangi efektivitas tempur dan daya tahan pasukan yang mendarat," sebut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporannya.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork