Saudi Bilang Salah Orang Usai Prancis Tangkap Pembunuh Jamal Khashoggi

Saudi Bilang Salah Orang Usai Prancis Tangkap Pembunuh Jamal Khashoggi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 08 Des 2021 20:36 WIB
Jamal Khashoggi
Foto: Chris McGrath/Getty Images
Riyadh -

Polisi Prancis menangkap pria yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada 2018. Pejabat Arab Saudi menyatakan Prancis salah tangkap.

Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (8/12/2021), Keduataan Saudi di Prancis menerbitkan pernyataan yang menyebutkan pria yang ditangkap polisi Prancis tak memiliki kaitan dengan kasus pembunuhan Khashoggi. Pernyataan itu disampaikan pada Selasa (7/2) malam.

Arab Saudi menuntut pria yang ditangkap itu dibebaskan segera. Sebuah sumber keamanan di Arab Saudi menambahkan bahwa 'Khaled Alotaibi' adalah nama yang sangat umum di kerajaan itu, dan bahwa Alotaibi yang menurut Prancis mereka tahan sebenarnya tengah menjalani hukuman di penjara di Arab Saudi bersama dengan 'semua terdakwa dalam kasus ini'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun berdasarkan sumber pengadilan dan bandara Paris, pria itu ditahan polisi perbatasan berdasarkan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Turki saat dia akan naik pesawat ke Riyadh dari bandara Charles de Gaulle, Paris.

Seorang pria bernama Khaled Alotaibi adalah salah satu dari 26 warga Saudi yang didakwa secara in absentia oleh Turki atas pembunuhan Khashoggi, dalam persidangan yang berlangsung pada Oktober 2020. Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

ADVERTISEMENT

Dua dari 26 orang yang diadili secara in absentia di Turki adalah mantan ajudan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Tidak ada pejabat Saudi yang pernah menghadapi keadilan secara langsung di Turki atas pembunuhan tersebut.

Sementara itu para penyelidik tengah berusaha untuk mengonfirmasi bahwa pria yang membawa paspor atas nama Khaled Alotaibi tersebut, memang tersangka dengan nama yang sama yang dicari oleh Turki dan diberi sanksi oleh Amerika Serikat atas pembunuhan Khashoggi.

Khashoggi tewas saat mengunjungi Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018 untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan untuk pernikahannya. Khashoggi tewas dibunuh dan dimutilasi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Jasadnya tidak ditemukan hingga kini.

Otoritas Saudi menolak laporan intelijen AS dan bersikeras menyatakan Khashoggi tewas dalam 'operasi liar' yang tidak melibatkan MBS. Khashoggi, yang dikenal kritis terhadap pemerintah Saudi, dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong.

Pemerintah Saudi mengatakan kematian Khashoggi dalam keadaan dimutilasi adalah akibat 'operasi' oleh tim agen untuk membawanya kembali ke Arab Saudi.

Awalnya, lima orang dijatuhi hukuman mati terkait kasus pembunuhan itu oleh pengadilan Saudi. Namun, hukuman mereka dikurangi menjadi 20 tahun penjara pada September 2020 lalu.

Wartawan berusia 59 tahun itu pernah menjadi penasihat pemerintah Saudi dan dekat dengan keluarga kerajaan, tetapi dia kemudian tidak disukai dan hidup dalam pengasingan di AS pada 2017.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads