Kunjungi Arab Saudi untuk Bertemu MBS, Presiden Prancis Dikritik

Kunjungi Arab Saudi untuk Bertemu MBS, Presiden Prancis Dikritik

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 04 Des 2021 18:39 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Emmanuel Macron (dok. AP Photo/Thibault Camus)
Dubai -

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah tiba di Arab Saudi dan akan menggelar pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Macron menjadi pemimpin negara Barat pertama yang menginjakkan kaki di Saudi sejak kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi tahun 2018.

Kunjungan ke Saudi dan rencana Macron bertemu langsung dengan MBS ini menuai kritikan kelompok hak asasi manusia (HAM), dengan beberapa menuduh Macron melegitimasi dan melakukan 'rehabilitasi' terhadap MBS. Demikian seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Sabtu (4/12/2021).

Selama tiga tahun sejak pembunuhan Khashoggi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, tahun 2018, para pemimpin negara Barat menghindari pertemuan langsung dengan MBS. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, bahkan enggan berbicara dengan MBS dalam apa yang dipandang secara luas sebagai upaya menghindari pemberian legitimasi kepada pemimpin de-facto Kerajaan Saudi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun langkah Macron menunjukkan setidaknya satu pemimpin besar negara Barat siap untuk secara resmi membangun kembali hubungan dengan Putra Mahkota Saudi secara langsung, kurang dari setahun setelah intelijen AS merilis laporan menyatakan keyakinan bahwa MBS menyetujui pembunuhan Khashoggi.

"Apakah itu tujuannya atau bukan, (kunjungan ini) berkontribusi pada kebijakan yang merehabilitasi Pangeran Saudi," sebut Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard, dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

"Saya sedih bahwa Prancis, negara hak asasi manusia, menjadi instrumen dari kebijakan ini," imbuh Callamard yang berkewarganegaraan Prancis.

"Kepentingan strategis apapun yang dimiliki Prancis di Arab Saudi, tidak ada yang membenarkan legitimasi mereka terhadap seorang penguasa yang membunuh wartawan, mengancam para aktivis, memenjarakan wanita pembela HAM, membantai warga sipil di Yaman, dan menipu komunitas internasional," sebutnya.

"Macron merendahkan dirinya dan negaranya sendiri saat dia menjalin kemitraan dengan MBS," tegas Callamard.

Saat berbicara kepada wartawan di Dubai, Macron menolak tuduhan dirinya melegitimasi Putra Mahkota Saudi. Dia juga menyatakan bahwa berbagai krisis di kawasan Timur Tengah tidak bisa diatasi dengan mengabaikan Saudi.

"Kita (bisa) memutuskan setelah kasus Khashoggi bahwa kita tidak memiliki kebijakan di kawasan, yang merupakan pilihan yang bisa dipertahankan sejumlah pihak, tapi saya pikir Prancis memiliki peran penting untuk dimainkan di kawasan itu. Itu bukan berarti kita terlibat atau kita melupakan," ucap Macron menjelaskan.

Istana Kepresidenan Prancis atau Elysee Palace dalam pernyataan terpisah menyebut rencana pertemuan di Jeddah menjadi bagian dari strategi jangka panjang Macron sejak era kampanye pilpres, agar Prancis turut berkontribusi untuk 'stabilitas' di kawasan Timur Tengah.

Disebutkan juga bahwa Saudi merupakan 'aktor utama di kawasan' dan ditekankan bahwa Prancis akan melakukan 'dialog yang menuntut' dengan Saudi.

Dalam pertemuan empat mata, Macron dan MBS dilaporkan akan membahas isu-isu regional, termasuk masalah nuklir Iran dan krisis Lebanon -- di mana Macron gagal meyakinkan negara-negara Teluk Arab untuk terlibat dalam mencari solusi.

Delegasi bisnis yang terdiri atas 100 perusahaan Prancis, termasuk TotalEnergies dan Thales and Vivendi, dijadwalkan akan menghadiri forum investasi yang digelar selama kunjungan Macron ini.

MBS telah membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, yang memicu kemarahan global dan menodai citra sang Putra Mahkota Saudi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads