"Macron merendahkan dirinya dan negaranya sendiri saat dia menjalin kemitraan dengan MBS," tegas Callamard.
Saat berbicara kepada wartawan di Dubai, Macron menolak tuduhan dirinya melegitimasi Putra Mahkota Saudi. Dia juga menyatakan bahwa berbagai krisis di kawasan Timur Tengah tidak bisa diatasi dengan mengabaikan Saudi.
"Kita (bisa) memutuskan setelah kasus Khashoggi bahwa kita tidak memiliki kebijakan di kawasan, yang merupakan pilihan yang bisa dipertahankan sejumlah pihak, tapi saya pikir Prancis memiliki peran penting untuk dimainkan di kawasan itu. Itu bukan berarti kita terlibat atau kita melupakan," ucap Macron menjelaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istana Kepresidenan Prancis atau Elysee Palace dalam pernyataan terpisah menyebut rencana pertemuan di Jeddah menjadi bagian dari strategi jangka panjang Macron sejak era kampanye pilpres, agar Prancis turut berkontribusi untuk 'stabilitas' di kawasan Timur Tengah.
Disebutkan juga bahwa Saudi merupakan 'aktor utama di kawasan' dan ditekankan bahwa Prancis akan melakukan 'dialog yang menuntut' dengan Saudi.
Dalam pertemuan empat mata, Macron dan MBS dilaporkan akan membahas isu-isu regional, termasuk masalah nuklir Iran dan krisis Lebanon -- di mana Macron gagal meyakinkan negara-negara Teluk Arab untuk terlibat dalam mencari solusi.
Delegasi bisnis yang terdiri atas 100 perusahaan Prancis, termasuk TotalEnergies dan Thales and Vivendi, dijadwalkan akan menghadiri forum investasi yang digelar selama kunjungan Macron ini.
MBS telah membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, yang memicu kemarahan global dan menodai citra sang Putra Mahkota Saudi.
(nvc/idh)