Presiden Brasil Akan Diselidiki karena Kaitkan Vaksin Corona dengan AIDS

Presiden Brasil Akan Diselidiki karena Kaitkan Vaksin Corona dengan AIDS

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 04 Des 2021 15:23 WIB
BRASILIA, BRAZIL - JUNE 29: President of Brazil Jair Bolsonaro smiles during an event to launch a new register for professional workers of the fish industry at Planalto Government Palace on June 29, 2021 in Brasilia, Brazil. Health Minister, Marcelo Queiroga,Β announced after the event and in conversation with journalists, that the contract with the Covaxin vaccine is suspended. (Photo by Andressa Anholete/Getty Images)
Jair Bolsonaro (dok. Getty Images/Andressa Anholete)
Brasilia -

Seorang hakim Mahkamah Agung Brasil memerintahkan penyelidikan terhadap Presiden Jair Bolsonaro terkait pernyataannya beberapa waktu lalu yang mengaitkan vaksin virus Corona (COVID-19) dengan penyakit AIDS.

Pernyataan Bolsonaro yang dipersoalkan itu, yang disampaikan dalam siaran langsung via berbagai platform media sosial pada Oktober lalu, menyebut vaksin Corona dapat meningkatkan peluang tertular AIDS. Demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/12/2021).

Perintah penyelidikan terhadap Bolsonaro itu diberikan oleh hakim Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes, pada Jumat (3/12) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bolsonaro yang menolak divaksinasi Corona, untuk sementara ditangguhkan dari Facebook maupun YouTube usai komentarnya tersebut.

Keputusan hakim Moraes ini merupakan tanggapan atas permintaan komisi investigasi Senat Brasil, CPI, yang pada Oktober lalu mendapati Bolsonaro telah melakukan sembilan tindak kejahatan terkait penanganan pandemi Corona yang dikritik secara luas, termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

Menurut Program Gabungan Perserikatan Bangsa-bangsa tentang HIV dan AIDS, vaksin Corona yang disetujui oleh regulator kesehatan itu aman bagi kebanyakan orang, termasuk mereka yang hidup dengan HIV -- virus yang menyebabkan sindrom imunodefisiensi yang dikenal sebagai AIDS.

CPI telah menyerahkan hasil laporannya setebal 1.300 halaman kepada kantor Jaksa Agung Brasil pada Oktober lalu, meskipun hanya sedikit pihak yang mengharapkan adanya tindakan signifikan mengingat Jaksa Agung ditunjuk oleh Bolsonaro.

Dalam praktiknya, keputusan Moraes mengisyaratkan bahwa dia akan secara ketat memantau penyelidikan oleh Jaksa Agung, karena Mahkamah Agung tidak bisa melakukan penyelidikan sendiri.

"Agar pengawasan yudisial dilakukan secara efektif dan komprehensif, sangat diperlukan dokumen yang menunjukkan status penyelidikan yang bersangkutan," cetus Moraes.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads