Belanda Catat 13 Kasus Varian Omicron, WHO Kritik Larangan Masuk untuk Afrika

International Updates

Belanda Catat 13 Kasus Varian Omicron, WHO Kritik Larangan Masuk untuk Afrika

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 29 Nov 2021 17:58 WIB
Ilustrasi pesawat
Ilustrasi (dok. iStock)
Jakarta -

Otoritas Belanda mendeteksi 13 kasus positif virus Corona (COVID-19) varian Omicron dari dua penerbangan asal Afrika Selatan (Afsel). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik negara-negara yang menerapkan larangan masuk untuk negara-negara Afrika menyusul kemunculan varian Omicron.

Sedikitnya 13 kasus varian Omicron itu terdeteksi setelah sekitar 61 orang dari total 600 pelancong yang menumpang dua penerbangan maskapai KLM dinyatakan positif Corona setibanya di Bandara Schiphol, Amsterdam, pada Jumat (27/11) lalu.

Sementara Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, mendorong negara-negara di dunia untuk tidak memberlakukan larangan perjalanan bagi negara-negara Afrika di tengah kekhawatiran penyebaran varian Omicron. WHO mendesak negara-negara mematuhi sains daripada memberlakukan larangan terbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (29/11/2021):

- Belanda Temukan 13 Kasus Varian Omicron dari Penumpang Pesawat Asal Afsel

ADVERTISEMENT

Otoritas kesehatan Belanda mendeteksi 13 kasus positif virus Corona (COVID-19) varian Omicron di wilayahnya. Kasus-kasus varian Omicron itu terdeteksi dari para penumpang pada dua penerbangan asal Afrika Selatan (Afsel).

Seperti dilansir dari AFP, Senin (29/11/2021), 13 kasus Corona varian Omicron itu terdeteksi setelah sekitar 61 dari total 600 pelancong yang menumpang dua penerbangan maskapai KLM dinyatakan positif Corona setibanya di Bandara Schiphol, Amsterdam, pada Jumat (27/11) lalu.

Menteri Kesehatan Belanda, Hugo de Jonge, menyatakan 'tidak terpikirkan' ada kasus lanjutan untuk varian Omicron di Belanda. Varian Omicron disebut-sebut lebih menular dari varian-varian COVID lainnya yang sudah ada.

- Heboh Varian Omicron, WHO Kritik Larangan Masuk untuk Negara-negara Afrika

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong negara-negara di dunia untuk tidak memberlakukan larangan perjalanan bagi negara-negara Afrika di tengah kekhawatiran penyebaran virus Corona (COVID-19) varian Omicron. WHO mendesak negara-negara mematuhi sains daripada memberlakukan larangan terbang.

Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Senin (29/11/2021), kritikan itu dilontarkan oleh Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, dalam pernyataan pada Minggu (28/11) waktu setempat.

"Dengan varian Omicron sekarang terdeteksi di beberapa wilayah di dunia, memberlakukan larangan perjalanan yang menargetkan Afrika telah menyerang solidaritas global," sebut Moeti dalam pernyataannya.

Simak video 'Belanda Deteksi 13 Kasus Varian Omicron':

[Gambas:Video 20detik]



- Cegah Omicron, Jepang Tutup Pintu untuk Warga Asing dari Seluruh Dunia

Jepang akan memberlakukan kembali langkah perbatasan ketat dan melarang masuk semua warga negara asing ke wilayahnya terkait penyebaran varian baru virus Corona (COVID-19), Omicron. Pengetatan diberlakukan setelah beberapa pekan lalu mulai melonggarkan aturan masuk yang ketat.

"Kami akan melarang masuk (baru) warga negara asing dari seluruh dunia mulai 30 November," tutur Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Senin (29/11/2021).

Perbatasan Jepang hampir seluruhnya ditutup untuk pelancong dari luar negeri selama pandemi Corona merebak, bahkan warga negara asing yang berstatus resident atau penduduk Jepang sempat tidak bisa masuk ke Jepang sama sekali.

- Singapura-Malaysia Buka Perbatasan di Tengah Kekhawatiran Soal Omicron

Singapura dan Malaysia melonggarkan pembatasan perjalanan terkait virus Corona (COVID-19) yang berlaku nyaris dua tahun terakhir. Perbatasan darat antara kedua negara, yang merupakan salah satu yang tersibuk di dunia, dibuka kembali mulai Senin (29/11) waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (29/11/2021), langkah pelonggaran itu memampukan orang-orang yang sudah divaksinasi Corona untuk melintasi perbatasan kedua negara tanpa perlu menjalani karantina.

Sebelum pandemi Corona, sekitar 300 ribu orang biasa bepergian menyeberangi perbatasan dari Malaysia setiap harinya ke Singapura, untuk bekerja di berbagai sektor mulai dari transportasi umum hingga manufaktur elektronik.

Namun kebanyakan perjalanan terhenti sejak Maret tahun lalu, yang membuat orang-orang yang sebelumnya pulang-pergi antara kedua negara itu, dan warga Malaysia di Singapura, secara efektif terjebak karena mereka perlu terus bekerja.

- Imbas Omicron, Afrika Selatan Pertimbangkan Wajibkan Vaksin Corona

Otoritas Afrika Selatan tengah mempertimbangkan untuk mewajibkan vaksinasi virus Corona (COVID-19) untuk tempat-tempat dan aktivitas tertentu. Pertimbangan ini didorong oleh peningkatan kasus terkait varian baru Omicron yang mengancam memicu gelombang keempat Corona di negara tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Senin (29/11/2021), sejauh ini baru seperempat penduduk Afrika Selatan yang sudah divaksinasi Corona secara penuh meskipun ada pasokan vaksin yang cukup.

Rendahnya angka vaksinasi di Afrika Selatan sebagian disebabkan oleh persoalan logistik dalam menyalurkan pasokan vaksin ke area-area pedesaan terpencil, juga disebabkan oleh keragu-raguan warga terhadap vaksin dan apati di kalangan warga Afrika Selatan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads