Otoritas Swiss melaporkan satu kasus virus Corona (COVID-19) yang diduga kasus varian Omicron pertama di wilayahnya. Kasus diduga varian Omicron ini terdeteksi dari seseorang yang baru kembali dari Afrika Selatan.
Disebutkan Kantor Federal untuk Kesehatan Umum, seperti dilansir Reuters, Senin (29/11/2021), bahwa kasus diduga varian Omicron ini berkaitan dengan seseorang yang baru kembali Swiss dari Afrika Selatan sekitar seminggu lalu.
Kasus Corona ini berstatus 'diduga varian Omicron' karena masih dibutuhkan pengujian untuk mengonfirmasinya. Kantor Federal untuk Kesehatan Umum dalam pernyataannya menjelaskan bahwa pengujian akan mengklarifikasi situasinya dalam beberapa hari ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdeteksinya satu kasus diduga varian Omicron ini terjadi saat Swiss tengah memperketat pembatasan masuk ke wilayahnya.
Pembatasan itu mengharuskan orang-orang dari 19 negara untuk memberikan hasil tes negatif Corona sebelum terbang ke Swiss, dan nantinya harus menjalani karantina selama 10 hari setibanya di Swiss.
Negara-negara menjadi target pembatasan masuk itu mencakup Australia, Denmark, Inggris, Republik Ceko, Afrika Selatan dan Israel.
Pada Minggu (28/11) waktu setempat, Swiss menggelar referendum soal rencana pemerintah dalam merespons pandemi Corona. Para pemilih Swiss mendukung rencana tersebut dengan mayoritas yang lebih besar dari yang diharapkan, yang membuka jalan untuk kelanjutan langkah-langkah luar biasa dalam membendung peningkatan kasus Corona.
Sekitar 62,01 persen pemilih Swiss mendukung undang-undang yang diloloskan awal tahun ini untuk memberikan bantuan finansial bagi orang-orang yang terdampak Corona dan mengatur soal sertifikat kesehatan yang menjadi bukti vaksinasi Corona, pemulihan Corona atau hasil tes negatif Corona.
Sertifikat semacam itu wajib ditunjukkan saat warga Swiss hendak masuk ke dalam bar, restoran dan acara-acara tertentu.
(nvc/tor)