10 Personel Militer Iran Diadili Atas Jatuhnya Pesawat Maskapai Ukraina

10 Personel Militer Iran Diadili Atas Jatuhnya Pesawat Maskapai Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 22 Nov 2021 10:23 WIB
Otoritas Iran akhirnya memberikan pengakuan mengenai jatuhnya pesawat maskapai Ukraina di Iran. Mereka mengaku telah tak sengaja menembak jatuh pesawat tersebut.
kondisi pesawat maskapai Ukraina yang ditembak jatuh Iran (Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Jakarta -

Sepuluh personel militer Iran diadili pada hari Minggu (21/11) waktu setempat sehubungan dengan jatuhnya pesawat penumpang Ukraina pada tahun 2020.

Pada 8 Januari 2020, penerbangan maskapai Ukraine International Airlines PS752 jatuh tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Iran, Teheran, menewaskan semua 176 orang di dalamnya. Kebanyakan dari mereka adalah warga Iran dan Kanada, termasuk mereka yang berkewarganegaraan ganda.

Republik Islam itu mengakui tiga hari kemudian bahwa pasukannya secara keliru menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 tujuan Kiev, Ukraina itu dengan dua rudal yang dilepaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah laporan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Iran yang dirilis pada bulan Maret menyalahkan penembakan jet tersebut pada "kesalahan manusia".

Seperti diberitakan AFP, Senin (22/11/2021), badan peradilan Mizan Online melaporkan, persidangan hari Minggu tersebut diadakan di pengadilan militer di provinsi Teheran.

ADVERTISEMENT

"Sepuluh terdakwa dari pangkat (militer) yang berbeda hadir di pengadilan," katanya.

Menurut Mizan Online, 103 orang telah mengajukan pengaduan ke pengadilan menuntut "penyelidikan yang tidak memihak" untuk mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat dan membawa mereka ke pengadilan.

Lihat juga video 'Pesawat Jatuh Tewaskan Penyanyi Top Brasil':

[Gambas:Video 20detik]



Badan tersebut, mengutip perwakilan penuntut, menambahkan bahwa penggugat juga menuntut "agar faktor-faktor yang menghambat pencarian kebenaran diketahui".

Ketegangan antara Iran dan AS meningkat pada saat insiden itu terjadi.

Pertahanan udara Iran berada dalam kondisi siaga tinggi untuk serangan balik AS setelah Teheran menembakkan rudal ke pangkalan militer di Irak yang digunakan oleh pasukan AS.

Rudal-rudal itu ditembakkan sebagai respons atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, yang mengepalai operasi asing Korps Garda Revolusi Islam Iran, dalam serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara internasional Baghdad.

Pemerintah Iran telah menawarkan untuk membayar US$ 150.000 sebagai ganti rugi kepada keluarga dari 175 korban.

Tetapi Kanada, yang kehilangan 55 warga negaranya dan 30 penduduk tetap dalam tragedi itu, bersikeras akan terus mencari jawaban dan memastikan bahwa Iran "mengambil tanggung jawab penuh dan membayar ganti rugi penuh".

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads