Rittenhouse tampak terisak dan gemetar saat vonis tidak bersalah dijatuhkan kepadanya. Sorak-sorai dan tepuk tangan membahana dari pendukung Rittenhouse yang menunggu di luar gedung pengadilan Kenosha usai vonis dijatuhkan.
Sementara orang-orang yang menentangnya meneriakkan kalimat berbunyi: "Bersalah, bersalah, seluruh sistemnya bersalah."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Rittenhouse maupun dua pria yang ditembak mati sama-sama kulit putih. Namun kasus Rittenhouse ini menuai perhatian nasional karena berkaitan dengan unjuk rasa Black Lives Matter yang marak di AS tahun lalu, dan menyangkut soal kontroversi kepemilikan senjata api, ketegangan ras serta premanisme.
Penembakan fatal yang dilakukan Rittenhouse terjadi saat unjuk rasa memprotes kebrutalan polisi setelah seorang polisi kulit putih menembak seorang pria kulit hitam bernama Jacob Blake dari belakang berkali-kali saat akan menangkapnya.
Putusan Tak Bersalah Tuai Kritikan
Putusan tak bersalah terhadap Rittenhouse itu menuai kritikan banyak pihak. Salah satu kecaman datang dari Shannon Watts selaku pendiri kelompok pembatasan senjata api, Moms Demand Action.
"Bahwa seorang remaja bisa bepergian lintas negara bagian untuk melakukan protes yang tidak ada hubungannya dengan dia, menembak tiga orang, membunuh dua dan tidak menghadapi konsekuensi pidana menjadi kegagalan dari keadilan dan dakwaan dalam sistem peradilan pidana kita," sebutnya.
Kelompok sipil Afrika-Amerika, NAACP, menyebut putusan tak bersalah itu sebagai 'ejekan dan gagal menegakkan keadilan untuk mereka yang kehilangan nyawa'.
"Sistem yang melegitimasi pembunuhan main hakim sendiri jelas sangat rusak," sebut anggota parlemen AS untuk wilayah Wisconsin, Gwen Moore, dari Partai Demokrat.
Secara terpisah, Presiden Joe Biden dalam pernyataan menanggapi putusan ini meminta semua pihak tetap tenang.
"Sementara putusan di Kenosha akan membuat banyak warga Amerika merasa marah dan khawatir, termasuk saya juga, kita harus mengakui bahwa juri telah mengambil keputusan. Saya mendorong semua orang untuk menyampaikan pandangan mereka secara damai, konsisten dengan aturan hukum," ucap Biden.
(nvc/idh)