Taliban Desak AS Setop Pembekuan Aset Bank Sentral Afghanistan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Nov 2021 17:42 WIB
Plt Menlu Afghanistan, Amir Khan Muttaqi (dok. AP Photo/Muhammad Farooq)
Kabul -

Pemerintahan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan menyerukan otoritas Amerika Serikat (AS) untuk mencairkan aset-aset Bank Sentral Afghanistan yang hingga kini masih dibekukan.

Seperti dilansir Xinhua News Agency dan kantor berita Jerman, DPA, Rabu (17/11/2021), seruan ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Luar Negeri, Amin Khan Muttaqi, dalam surat terbuka untuk Kongres AS.

"Saat ini tantangan mendasar bagi rakyat kami adalah keamanan finansial dan akar dari kekhawatiran ini mengarah kembali pada pembekuan aset-aset rakyat kami oleh pemerintah Amerika," demikian bunyi surat terbuka untuk Kongres AS itu.

"Terlepas dari fakta bahwa setelah penandatanganan Perjanjian Doha pada Februari 2020, kita tidak lagi berada dalam konflik langsung satu sama lain dan kita juga bukan oposisi militer, logika apa yang mungkin ada di balik pembekuan aset-aset kami?" tanya Muttaqi dalam surat terbuka tersebut.

"Pada saat kita memiliki peluang bagus untuk hubungan positif, mencapai opsi sanksi dan tekanan tidak bisa membantu meningkatkan hubungan kita," imbuhnya.

Usai Taliban mengambil alih kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu, perekonomian Afghanistan menderita akibat pembekuan aset senilai lebih dari US$ 9 miliar milik Bank Sentral Afghanistan oleh otoritas AS, juga penangguhan penyaluran dana oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

"Kedua belah pihak perlu mengambil langkah-langkah positif demi membangun kepercayaan," sebut Muttaqi.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork