Kepolisian Belanda menangkap sedikitnya 15 orang ditangkap dalam unjuk rasa memprotes lockdown terbaru di negara tersebut. Belanda mulai menerapkan lockdown sebagian sejak akhir pekan untuk mengatasi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Senin (15/11/2021), kepolisian setempat menyatakan ratusan orang berkumpul di alun-alun kota Leeuwarden pada Sabtu (13/11) waktu setempat untuk memprotes aturan anti-Corona terbaru, yang mewajibkan bar dan restoran tutup pukul 20.00 waktu setempat.
Perdana Menteri (PM) Mark Rutte, pada Jumat (14/11) waktu setempat, mengumumkan pemberlakuan lockdown selama tiga pekan yang menargetkan restoran-restoran, pertokoan, dan acara-acara olahraga untuk membatasi lonjakan kasus Corona di Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tayangan video oleh televisi Belanda, NOS, menunjukkan para demonstran minum-minum dan bernyanyi di tangga gedung Kementerian Kehakiman.
Kepolisian setempat dalam pernyataan via Twitter menyebut sejumlah besar demonstran menyalakan kembang api dan menolak meninggalkan pusat kota.
Di bawah lockdown sebagian -- merupakan yang pertama di Eropa menjelang musim dingin tahun ini, seluruh bar, restoran, kafe dan supermarket harus tutup pukul 20.00 waktu setempat dan pertokoan non-esensial harus tutup pukul 18.00 waktu setempat. Aturan itu berlaku hingga 4 Desember mendatang.
Selama lockdown berlaku, orang-orang akan dibatasi dengan hanya boleh menerima empat pengunjung di setiap rumah, dan disarankan untuk bekerja dari rumah, kecuali sangat dibutuhkan untuk bekerja di kantor.