Pemerintahan Taliban mengumumkan pembentukan pengadilan militer untuk menegakkan syariat di Afghanistan. Jerman mencetak rekor tertinggi di wilayahnya dengan mencatat lebih dari 50 ribu kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari.
Pengadilan militer yang dibentuk Taliban di Afghanistan itu disebut akan memiliki wewenang menafsirkan putusan syariat, menerbitkan dekrit yang relevan dengan hukum sipil Islam dan yurisprudensi dalam kasus-kasus tingkat tinggi.
Sementara itu, lebih dari 50 ribu kasus Corona dalam sehari yang tercatat di Jerman, menggeser rekor tertinggi sebelumnya yang tercatat pada Selasa (10/11) waktu setempat, ketika 39.676 kasus Corona terdeteksi dalam sehari di negara tersebut
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (11/11/2021):
- Taliban Bentuk Pengadilan Militer untuk Tegakkan Syariat di Afghanistan
Pemerintahan Taliban mengumumkan pembentukan pengadilan militer untuk menegakkan syariat atau hukum agama sesuai Al-Qur'an dan hadis di Afghanistan. Pengadilan ini akan mengadili kasus-kasus pelanggaran syariat sesuai interpretasi Taliban.
Dilansir dari kantor berita Anadolu News Agency, Kamis (11/11/2021), wakil juru bicara Taliban, Enamullah Samagani, mengatakan pembentukan pengadilan militer pada Rabu (10/11) ini diperintahkan oleh pemimpin tertinggi Taliban, Hebatullah Akhundzada.
"Untuk menegakkan sistem syariat, menjatuhkan keputusan yang bersifat ketuhanan, dan reformasi sosial," sebut Samangani dalam pernyataannya.
- Presiden China Ingatkan Asia-Pasifik Tak Kembali ke Era Perang Dingin
Presiden China, Xi Jinping, memperingatkan agar negara-negara di kawasan Asia Pasifik tidak kembali pada perpecahan era Perang Dingin saat ketegangan tengah meningkat soal isu keamanan Taiwan.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/11/2021), Xi mengatakan bahwa negara-negara di kawasan itu harus bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pandemi virus Corona (COVID-19) hingga masalah perdagangan.
"Upaya-upaya untuk menarik garis ideologis atau membentuk lingkaran kecil dengan alasan geo-politik pasti akan gagal," ucap Xi dalam konferensi bisnis virtual di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang diselenggarakan oleh Selandia Baru.
"Kawasan Asia-Pasifik tidak dapat dan tidak boleh jatuh kembali ke dalam konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin," tegasnya.
(nvc/nvc)