Presiden China Ingatkan Asia-Pasifik Tak Kembali ke Era Perang Dingin

Presiden China Ingatkan Asia-Pasifik Tak Kembali ke Era Perang Dingin

Mutia Safira - detikNews
Kamis, 11 Nov 2021 12:37 WIB
In this image made from UNTV video, Chinese President Xi Jinping speaks in a pre-recorded message which was played during the 75th session of the United Nations General Assembly, Tuesday, Sept. 22, 2020, at U.N. headquarters in New York. The U.N.s first virtual meeting of world leaders started Tuesday with pre-recorded speeches from some of the planets biggest powers, kept at home by the coronavirus pandemic that will likely be a dominant theme at their video gathering this year. (UNTV via AP)
Xi Jinping (dok. UNTV via AP)
Beijing -

Presiden China, Xi Jinping, memperingatkan agar negara-negara di kawasan Asia Pasifik tidak kembali pada perpecahan era Perang Dingin saat ketegangan tengah meningkat soal isu keamanan Taiwan.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/11/2021), Xi mengatakan bahwa negara-negara di kawasan itu harus bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pandemi virus Corona (COVID-19) hingga masalah perdagangan.

"Upaya-upaya untuk menarik garis ideologis atau membentuk lingkaran kecil dengan alasan geo-politik pasti akan gagal," ucap Xi dalam konferensi bisnis virtual di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang diselenggarakan oleh Selandia Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kawasan Asia-Pasifik tidak dapat dan tidak boleh jatuh kembali ke dalam konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin," tegasnya.

Pernyataan Xi itu disampaikan beberapa jam setelah China dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan pakta kejutan untuk mempercepat langkah-langkah iklim dalam KTT COP26 di Glasglow, Skotlandia.

ADVERTISEMENT

Xi dan Presiden AS, Joe Biden, juga dijadwalkan menggelar pertemuan virtual 'segera'. Namun waktu pastinya masih belum diumumkan, dengan perkiraan menyebut paling cepat 'pekan depan'.

Sementara itu, meskipun pemerintahan Biden mengidentifikasi potensi kerja sama iklim dengan China, dalam waktu yang bersamaan kedua negara terlibat ketegangan soal strategi keamanan di kawasan Asia-Pasifik, terutama menyangkut Taiwan. Beijing diketahui meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan dengan mengerahkan banyak pesawat militernya ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada awal Oktober lalu.

Lihat juga video 'Joe Biden Colek Komitmen China dan Rusia Terkait Perubahan Iklim':

[Gambas:Video 20detik]



Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menegaskan dukungan militer AS untuk Taiwan.

"Kami akan memastikan bahwa Taiwan memiliki sarana untuk mempertahankan diri karena tujuannya di sini tidak pernah sampai ke titik di mana ada pihak yang mencoba mengganggu status quo secara paksa," ucapnya dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh The New York Times.

Namun, dalam pesan saat jamuan makan malam yang digelar Selasa (9/11) waktu setempat, Duta Besar China untuk AS mengisyaratkan tawaran perdamaian dari pemimpin China.

"Saat ini, hubungan China-AS berada pada titik sejarah yang kritis. Kedua negara akan mendapatkan keuntungan dari kerja sama dan kekalahan dari konfrontasi," ucap Xi dalam pesannya seperti dikutip dalam pernyataan Kedutaan Besar China.

Dalam pesannya, Xi menyatakan China siap bekerja sama dengan AS untuk meningkatkan kerja sama regional dan global, serta 'mengatasi perbedaan secara tepat'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads