Bulan lalu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA) mencatat angka pertumbuhan kasus untuk varian AY.4.2 diperkirakan sedikit lebih tinggi dibandingkan varian Delta lainnya. Beberapa ilmuwan bahkan menunjukkan bahwa varian itu tampaknya lebih menular dibandingkan induknya.
HSA menekankan bahwa menurut analisis awal, varian AY.4.2 tidak menunjukkan peningkatan resistensi vaksin secara signifikan dibandingkan varian Delta lainnya. Namun diperlukan lebih banyak pengujian untuk mengonfirmasi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Inggris mengklasifikasikan varian AY.4.2 sebagai 'varian dalam penyelidikan' dengan label VUI-21OCT-01.
Sementara itu, otoritas AS mengakui keberadaan varian AY.4.2 dalam press briefing Gedung Putih pada 20 Oktober lalu. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Rochelle Walensky, menyebut sub-varian ini terdeteksi dalam beberapa kesempatan di AS.
"Tapi tidak dalam frekuensi atau klaster yang meningkat baru-baru ini," sebutnya. "Pada saat ini, tidak ada bukti bahwa sub-lineage AY.4.2 berdampak pada efektivitas vaksin-vaksin atau terapi kita, dan kami akan terus menindaklanjutinya," imbuh Walensky.
(nvc/ita)