Pemerintah Pakistan mencabut larangan yang diterapkan terhadap sebuah partai radikal yang menggelar unjuk rasa besar-besaran anti-Prancis. Pencabutan itu diputuskan setelah pemerintah mencapai kesepakatan dengan partai radikal tersebut, yang telah mengakhiri rentetan unjuk rasa mematikan.
Seperti dilansir AFP, Senin (8/11/2021), dalam pemberitahuan yang dirilis Minggu (7/11) tengah malam waktu setempat, pemerintah Pakistan menyebut langkah itu menjadi 'kepentingan nasional', setelah tujuh polisi tewas dalam bentrokan saat unjuk rasa digelar berhari-hari bulan lalu.
Partai yang bernama Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) mendalangi serentetan unjuk rasa dalam beberapa tahun terakhir yang berkaitan dengan isu penodaan agama di negara mayoritas Muslim tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah federal dengan senang hati menghapus nama Tehreek-i-Labbaik Pakistan sebagai organisasi terlarang," demikian pernyataan pemerintah Pakistan.
Disebutkan bahwa keputusan itu diambil setelah mendapat jaminan dari partai tersebut -- yang memiliki tiga anggota yang duduk sebagai anggota parlemen Pakistan -- bahwa mereka akan mematuhi hukum.
Ratusan pendukung TLP yang ditahan juga dibebaskan sejak awal bulan ini, sebagai bagian dari kesepakatan itu.
"Label ini telah menjadi sumber kekhawatiran utama bagi kami karena semua aktivitas kami didakwa di bawah undang-undang anti-terorisme. Kami diberitahu semalam soal keputusan itu," ucap juru bicara TLP, Sajjad Saifi, kepada AFP via telepon pada Senin (8/11) waktu setempat.