Sedikitnya tiga polisi ditembak mati di Pakistan dalam unjuk rasa yang digelar pendukung partai Islam setempat yang dilarang. Lebih dari 70 orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang sama.
Seperti dilansir AFP, Rabu (27/10/2021), dalam unjuk rasa itu, pendukung partai Tehreekk-e-Labbaik Pakistan (TLP) melepas tembakan hingga memicu korban jiwa. Mereka berunjuk rasa memprotes penahanan pemimpin TLP pada April lalu dan menuntut pengusiran Duta Besar Prancis.
TLP yang dilarang oleh pemerintah Pakistan itu disebut sebagai dalang di balik unjuk rasa anti-Prancis pada awal tahun ini, yang memicu Kedutaan Besar Prancis merilis peringatan bagi semua warga negaranya untuk segera meninggalkan Pakistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka menembaki polisi dengan Kalashnikov... tiga polisi menjadi martir," tutur Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rasheed Ahmad, dalam konferensi pers.
Dia juga menambahkan bahwa delapan polisi lainnya luka-luka dan kini dalam kondisi kritis.
Kepala kepolisian setempat, Punjab Rao Sardar Ali Khan, dalam konferensi pers terpisah menyebut empat polisi tewas pada Rabu (27/10) waktu setempat.
Sedangkan pihak TLP menyebut empat anggotanya tewas dan menuduh polisi menembaki massa.
Kepolisian di provinsi Punjab membantah menggunakan peluru karet atau senjata api dan tidak akan memberikan komentar terkait klaim pengunjuk rasa yang tewas."Kami tidak menggunakan senjata seperti itu untuk melawan mereka," ucap juru bicara Kepolisian Punjab, Mazhar Hussain, kepada AFP.
Lihat juga Video: Warga Pakistan Minta Taliban Berantas ISIS di Afghanistan