Koalisi militer pimpinan Arab Saudi menewaskan 126 pemberontak Houthi di Yaman dalam gempuran udara selama 24 jam terakhir. Gempuran koalisi Saudi difokuskan di sekitar wilayah Marib bagian utara yang menjadi markas kuat pasukan pro-pemerintah Yaman.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (6/11/2021), koalisi Saudi yang mendukung pemerintah Yaman yang diakui internasional, melaporkan dilancarkannya serangan udara nyaris setiap hari terhadap posisi pemberontak Houthi, yang didukung Iran, dalam sebulan terakhir.
Pemberontak Houthi yang selama berbulan-bulan melancarkan serangan ke markas kuat pasukan pro-pemerintah Yaman itu, jarang mengomentari korban jiwa dari pihaknya. AFP tidak bisa secara independen memverifikasi jumlah korban tewas yang disampaikan koalisi Saudi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) menyebutkan bahwa pada Jumat (5/11) waktu setempat, gempuran koalisi pimpinan Saudi 'menghancurkan 16 kendaraan militer dan melenyapkan 126 teroris'.
Pemberontak Houthi mulai melancarkan serangan ke kota Marib sejak Februari lalu, namun sempat terhenti dan dilanjutkan kembali pada September lalu. Marib yang kaya minyak diketahui menjadi benteng terakhir pemerintahan Yaman dalam konflik dengan Houthi yang berlangsung selama bertahun-tahun ini.
Konflik Yaman dimulai tahun 2014 ketika Houthi merebut ibu kota Sanaa, yang mendorong koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi untuk mendukung pemerintahan Yaman setahun kemudian.
Puluhan ribu orang dilaporkan tewas dan jutaan orang lainnya kehilangan tempat tinggal, dalam apa yang disebut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.