SMS Macron ke Morrison Bocor, Prancis-Australia Makin Panas

SMS Macron ke Morrison Bocor, Prancis-Australia Makin Panas

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 11:13 WIB
Paris -

Pemerintah Prancis menuduh Australia menggunakan 'metode yang sangat tidak elegan' setelah pesan singkat yang dikirimkan Presiden Emmanuel Macron kepada Perdana Menteri (PM) Scott Morrison dibocorkan ke publik.

Pembocoran itu diduga menjadi upaya untuk menyiratkan bahwa Macron mengetahui runtuhnya kesepakatan kapal selam antara Prancis dan Australia lebih awal daripada yang dia klaim.

Seperti dilansir AFP, Rabu (3/11/2021), media-media di Australia dan Eropa melaporkan bahwa pesan singkat atau SMS itu dikirimkan Macron kepada Morrison dua hari sebelum Australia mengumumkan pembatalan kesepakatan kapal selam dengan perusahaan Prancis, Naval Group, untuk membangun 12 kapal selam konvensional bertenaga diesel-listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Australia saat itu justru mengumumkan aliansi baru dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan armada delapan kapal selam bertenaga nuklir yang dirakit dengan teknologi AS.

Prancis yang marah atas pembatalan kesepakatan itu, menyatakan pihaknya dibutakan oleh pengumuman itu. Macron menambah keruh situasi pada akhir pekan lalu, dengan menuduh Morrison telah berbohong kepadanya soal niat Australia -- tuduhan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua negara sekutu tersebut. Morrison telah membantah tuduhan Macron tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun pembocoran pesan singkat Macron kepada Morrison pada Selasa (2/11) waktu setempat, dipandang menunjukkan bahwa Macron tidak terlalu terkejut dengan pembatalan itu, tidak seperti yang diakui Macron sebelumnya.

"Haruskah saya mengharapkan kabar baik atau kabar buruk untuk ambisi kapal selam bersama kita?" demikian bunyi pesan singkat Macron kepada Morrison, yang dikirimkan 48 jam sebelum pembatalan kesepakatan kapal selam diumumkan pada September lalu.

Seorang sumber yang dekat dengan Macron, yang enggan disebut namanya, menyebut pembocoran pesan singkat itu menjadi bukti adanya 'metode yang sangat tidak elegan'.

Sumber tersebut menuturkan kepada AFP bahwa pesan singkat ini tidak mengubah naratif bahwa Macron tidak mendapatkan peringatan dini soal pembatalan itu.

"Sebaliknya, SMS ini menunjukkan bahwa Presiden (Emmanuel Macron-red) tidak mengetahui bahwa mereka akan membatalkan kontrak," sebut sumber itu.

Jika ada pesan yang jelas menunjukkan bahwa Macron faktanya mengetahui lebih awal, sebut sumber tersebut, maka 'mereka akan melaporkan itu'.

"Kami mengetahui bahwa Australia memiliki masalah, tapi mereka hanya memperhatikan aspek-aspek teknis dan jadwalnya, seperti halnya setiap kontrak besar seperti yang satu ini," ucap sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut, persoalan itulah yang dibahas dalam pesan singkat itu, menjelang pembahasan dengan Naval Group yang dijadwalkan keesokan harinya. Tidak diketahui secara jelas apa respons Morrison terhadap pesan Macron tersebut.

Laporan-laporan yang beredar menyebut pesan singkat yang dibocorkan itu bisa didalangi oleh kantor Morrison untuk membalas tuduhan berbohong yang dilontarkan Macron. Belum ada tanggapan terbaru dari Australia terkait hal ini.

Pertikaian ini juga menghadapkan Prancis dengan AS, yang sepakat memasok kapal selam untuk Australia menggantikan Prancis. Pekan lalu, Biden mengakui bahwa AS 'kikuk' dalam caranya menangani kesepakatan itu.

"Tapi Scott Morrison tidak pernah minta maaf," imbuh sumber tersebut.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads