4 Fakta 'Joker' Tokyo Bikin Geger Serang Penumpang Kereta

Round-Up

4 Fakta 'Joker' Tokyo Bikin Geger Serang Penumpang Kereta

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 05:26 WIB
Pria berkostum karakter Joker menyerang sejumlah penumpang di kereta komuter Tokyo. Ia diketahui menikam sejumlah orang sebelum membuat kebakaran di kereta.
Aksi penyerangan 'Joker' di Tokyo (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Aksi pria berkostum Joker melakukan penyerangan dengan pisau di kereta komuter Tokyo, Jepang. Serangan itu mengakibatkan 17 penumpang luka-luka.

Dilansir AFP dan Associated Press, Senin (1/11/2021), penyerangan 'Joker' itu terjadi pada Minggu (31/10) waktu setempat. Para penumpang berhamburan untuk melarikan diri. Ada pula yang melompat dari jendela.

Berikut fakta-fakta penyerangan itu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. 17 Orang Terluka

Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo menyebut sebanyak 17 penumpang terluka. Sebanyak 3 orang di antaranya mengalami luka serius.

Pemadam kebakaran mengatakan tidak semua dari mereka ditikam. Sebagian besar disebut mengalami cedera ringan.

ADVERTISEMENT

Kepada polisi, saksi mata mengatakan penyerang mengenakan pakaian cerah, yakni kemeja hijau, jas biru dan mantel ungu seperti Joker dalam komik Batman atau seseorang yang pergi ke acara Halloween. Pejabat polisi Tokyo mengatakan serangan itu terjadi di dalam kereta Keio dekat stasiun Kokuryo.

Tayangan televisi menunjukkan sejumlah petugas pemadam kebakaran, petugas polisi dan paramedis menyelamatkan para penumpang. Dalam satu video, penumpang berlari dari mobil lain, di mana api menyala.

NHK mengatakan tersangka menuangkan cairan diduga minyak dari botol plastik dan membakar sebagian kursi. Shunsuke Kimura, yang merekam video tersebut, mengatakan dirinya melihat penumpang berlarian.

Dia mengaku mendengar suara ledakan dan melihat asap mengepul. Dia juga melompat dari jendela lalu jatuh di peron dan bahunya terluka.

"Pintu kereta ditutup dan kami tidak tahu apa yang terjadi, dan kami melompat dari jendela. Itu mengerikan," kata Kimura.

Simak video 'Serangan Pria Berkostum Joker di Stasiun Kereta Tokyo, 17 Warga Terluka':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya

2. Pelaku Ditangkap

Polisi kemudian mengamankan 'Joker' tersebut. Laporan media lokal menyebut pelaku berusia 24 tahun.

Belum diketahui secara jelas motif dari penyerangan itu. Sementara, identitas pelaku yang ditangkap tidak diungkap ke publik.

Akan tetapi laporan Kyodo menyebut pelaku menuturkan kepada penyidik bahwa dirinya 'ingin membunuh orang-orang dan dijatuhi hukuman mati'.

Pelaku juga mengakui bahwa dirinya telah menuangkan cairan yang mudah terbakar di dalam kereta.

3. Cerita Kepanikan Penumpang

Penumpang kereta pun menceritakan peristiwa itu. Mereka yang menjadi saksi mata itu mengaku panik.

Salah satu saksi mata menuturkan kepada televisi nasional NHK bahwa penyerangan brutal itu terjadi saat perayaan Halloween. Saat itu Tokyo dipenuhi orang-orang yang memakai kostum.

"Awalnya saya pikir itu seperti acara Halloween. Tapi saya bergegas pergi ketika datang seorang pria yang membawa sebuah pisau panjang. Saya sangat beruntung tidak terluka," tutur salah satu saksi mata yang ada di dalam kereta, yang enggan disebut namanya, kepada NHK.

Saksi mata lainnya menyebut pelaku melakukan serangan penusukan tanpa menunjukkan emosi apapun. Pria berkostum Joker itu kemudian disebut menuangkan cairan di kereta.

"Dia (pelaku-red) memegang sebuah pisau dan mulai menuangkan cairan," tutur seorang penumpang wanita di kereta itu, yang juga enggan disebut namanya.

Selengkapnya di halaman berikut

4. Pemerintah Jepang Mengutuk 'Joker'

Pemerintah Jepang mengutuk aksi brutal yang dilakukan 'Joker' itu. Juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno, menyebut penyerangan itu 'mengerikan dan brutal'.

Sementara itu, Polisi Tokyo juga menjelaskan mengenai penusukan. Salah seorang pria berusia 70-an tahun kritis akibat ditusuk pelaku.

"Dengan pisau yang dia bawa, pria itu menikam bagian sisi kanan dada dari seorang penumpang pria berusia 70-an tahun yang duduk di kereta, tapi tidak tidak bisa mencapai tujuannya (pembunuhan)," tutur seorang juru bicara Kepolisian Tokyo kepada AFP.

"Dia (pelaku-red) menuturkan kepada polisi bahwa dia ingin menerima hukuman mati dengan membunuh seseorang," imbuhnya.

Halaman 4 dari 3
(lir/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads