AS Kecam Junta Myanmar Atas Serangan yang Hancurkan 100 Rumah

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 01 Nov 2021 12:38 WIB
Ilustrasi (dok. Getty Images/Hkun Lat)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengecam keras laporan yang menyebut pasukan keamanan Myanmar melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan menghancurkan lebih dari 100 rumah maupun gereja di negara bagian Chin. AS menyebutnya sebagai 'serangan menjijikkan'.

Seperti dilansir AFP, Senin (1/11/2021), otoritas AS menyatakan pihaknya 'sangat prihatin' dengan laporan serangan itu.

"Serangan menjijikkan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban militer Burma (Myanmar-red) dan mengambil tindakan untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat, termasuk dengan mencegah transfer senjata ke militer," tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, dalam pernyataannya.

Pada Jumat (29/10) waktu setempat, laporan media lokal dan sejumlah saksi mata menuturkan bahwa tentara pemerintah Myanmar melepas tembakan di kota Thantlang setelah terjadi konfrontasi dengan pasukan pertahanan setempat.

Kebakaran kemudian terjadi di kota itu, yang menghancurkan puluhan rumah dan bangunan, termasuk kantor Save the Children -- organisasi aman yang berbasis di London.

Sebagian besar penduduk Thantlang meninggalkan kota itu saat bentrokan pecah bulan lalu, dengan kebanyakan dari mereka menyeberangi perbatasan ke India.

Tim informasi militer mengonfirmasi pada Sabtu (30/10) waktu setempat bahwa dua gereja dan 70 rumah hangus terbakar, namun menuduh 'pasukan pertahanan rakyat' setempat sebagai pemicu kebakaran itu, setelah pasukan keamanan bentrok dengan mereka.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork