Pada Sabtu (30/10) lalu, junta mengkonfirmasi ada dua gereja dan 70 rumah yang dibakar di Thantlang. Junta menuduh PDF sebagai pelaku pembakaran setelah pasukan keamanan bentrok dengan pejuang mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, seorang warga Thantlang yang telah melarikan diri setelah bentrokan sebelumnya, mengatakan kepada AFP bahwa gempuran dimulai setelah anggota pasukan lokal menangkap seorang tentara.
"Segera setelah itu terjadi, artileri berat ditembakkan," katanya.
"Kami tidak tahu apakah rumah-rumah terbakar setelah terkena artileri atau mereka yang membakar rumah-rumah itu," imbuhnya..
AFP tidak dapat secara independen memverifikasi laporan dari daerah terpencil itu.
Saat bentrokan bulan lalu, sebagian besar penduduk Thantlang telah melarikan diri. Banyak dari mereka melintasi perbatasan ke India.
Save the Children mengatakan kota itu "sebagian besar kosong" ketika gempuran terjadi. Sementara para stafnya telah pergi setelah kekerasan sebelumnya.
(izt/knv)