Round-Up

Pecah Lagi Rekor Corona di China dan Negeri Beruang Merah

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 30 Okt 2021 22:40 WIB
Petugas medis di Rusia membawa pasien Corona ke dalam sebuah rumah sakit di Kommunarka, luar Moskow (Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Jakarta -

Persebaran virus Corona (COVID-19) benar-benar belum berhenti. Bahkan di sejumlah negara, kasus COVID-19 bertambah signifikan.

Kasus terkini terjadi di dua negara yang berada di benua berbeda yakni China dan Rusia. Di kedua negara tersebut, tambahan kasus COVID-19 harian kembali memecahkan rekor.

Di Negeri Tirai Bambu, meski tambahan kasus 'hanya' puluhan, namun jumlah tersebut masuk kategori tertinggi.

Sementara di Negeri Beruang Merah, tambahan kasusnya lebih dari 40 ribu. Jumlah itu memecahkan rekor tambahan kasus harian selama pandemi.

Rekor Kasus Corona China

China mencatat jumlah tertinggi kasus baru penularan lokal COVID-19 harian dalam lebih dari enam minggu. China tengah memerangi wabah yang terkonsentrasi terutama di provinsi-provinsi utara.

China bersiap untuk melakukan vaksinasi pada anak usia 3 hingga 11 tahun. Vaksinasi itu dilakukan guna mengantisipasi melonjaknya kasus COVID-19 baru. (Foto: AP Photo)

Seperti diberitakan Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (30/10/2021), Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan pada hari Sabtu (30/10), bahwa negara itu melaporkan 59 kasus baru penularan lokal untuk 29 Oktober, naik dari 48 kasus sehari sebelumnya.

Angka ini merupakan jumlah infeksi lokal baru tertinggi sejak 16 September.

Sebagian besar kasus lokal baru tersebut berada di China utara, dengan kasus-kasus infeksi dilaporkan di Heilongjiang, Mongolia Dalam, Gansu, Beijing dan Ningxia.

Termasuk kasus infeksi Corona yang diimpor dari luar negeri, China mencatat total 78 kasus baru COVID-19 untuk 29 Oktober, naik dari 64 kasus sehari sebelumnya. China juga melaporkan 24 kasus baru tanpa gejala, yang diklasifikasikan secara terpisah dari kasus yang dikonfirmasi, naik dari 23 kasus sehari sebelumnya.

Untuk Jumat (29/10), tidak ada kematian baru yang dilaporkan, sehingga jumlah total kematian terkait COVID-19 tetap di angka 4.636.

Meskipun angka kasus sangat kecil dibandingkan dengan jumlah kasus infeksi di negara-negara lain di dunia, wabah yang meluas baru-baru ini telah memaksa para pejabat China untuk memperketat pembatasan, membatasi sektor jasa, termasuk perusahaan pariwisata dan katering.

Kota-kota perbatasan China, yang menghadapi risiko infeksi yang lebih tinggi dari luar negeri dan dengan sumber daya yang relatif sedikit, cenderung mengalami gangguan yang lebih parah daripada kota-kota yang lebih kaya.

Bagaimana kondisi di Rusia? Simak di halaman selanjutnya.




(jbr/rfs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork