Sejumlah pejabat intelijen AS menyebut keanggotaan ISIS-K mencakup 'sejumlah kecil jihadis veteran dari Suriah dan para petempur teroris asing lainnya'. Para pejabat intelijen itu menyebut AS telah mengidentifikasi sekitar 10-15 petinggi ISIS-K di wilayah Afghanistan.
Dalam laporan yang dirilis Inspektur Jenderal untuk Afghanistan pada Departemen Pertahanan AS (SIGAR) pada April-Juni tahun ini, ISIS-K disebut berupaya mengeksploitasi situasi tidak stabil di Afghanistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ISIS-Khorasan mengeksploitasi ketidakstabilan politik dan peningkatan kekerasan selama kuartal tersebut dengan menyerang target-target sektarian minoritas dan infrastruktur untuk menebar ketakutan dan menyoroti ketidakmampuan pemerintah Afghanistan dalam memberikan keamanan yang memadai," sebut laporan tersebut.
ISIS-K disebut membentuk sejumlah sel teror di wilayah Kabul. Kelompok itu disebut melancarkan serentetan serangan bom bunuh diri mematikan di dalam maupun di luar wilayah ibu kota Afghanistan itu sejak tahun 2016.
Kelompok ini disebut telah membangun kehadiran di wilayah Afghanistan sebelah timur dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di Provinsi Nangahar dan Kunar.
Tak Akur dengan Taliban
Meski sama-sama beraliran garis keras, ISIS-K dan Taliban bermusuhan. Kedua kelompok ini memiliki perbedaan kecil dalam pemahaman keagamaan dan strategi. Meski demikian, keduanya sama-sama mengklaim sebagai pembawa bendera jihad sebenarnya.
Perselisihan kedua kelompok itu memicu pertempuran berdarah. Taliban muncul sebagai pemenang setelah pada tahun 2019 lalu, ISIS-K gagal mengamankan wilayahnya di Afghanistan. Sebagai wujud permusuhan kedua kelompok, pernyataan-pernyataan ISIS-K menyebut Taliban sebagai 'murtad'.
(haf/haf)