AS dan Bahrain Gelar Latihan Drone Pertama di Perairan Teluk

AS dan Bahrain Gelar Latihan Drone Pertama di Perairan Teluk

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 27 Okt 2021 11:31 WIB
A warship of the U.S. takes part in the β€œAman” or peace exercise in the Arabian Sea, off Karachi, Pakistan, Monday, Feb. 15, 2021. Warships over 40 countries including the United States, Russia, Britain and China are participating a five-day multinational exercise hosted by Pakistan Navy in the Arabian Sea as part of Islamabads years-long effort to bring security to the area, Pakistan navy said. (AP Photo/Mohammad Farooq)
Ilustrasi (dok. AP/Mohammad Farooq)
Washington DC -

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan Bahrain menggelar latihan militer gabungan di perairan Teluk. Latihan ini melibatkan sistem tanpa awak termasuk drone militer yang diintegrasikan ke dalam operasi maritim regional.

Seperti dilansir AFP, Rabu (27/10/2021), Armada Kelima AS yang berbasis di Bahrain, bulan lalu, mengumumkan peluncuran gugus tugas baru di kawasan Teluk yang menggabungkan drone dan kecerdasan buatan ke dalam operasi. Gugus Tugas 59 itu disebut akan bergantung pada kemitraan regional dan koalisi.

Pengumuman oleh Komando Pusat Angkatan Laut AS (NAVCENT) itu disampaikan di tengah ketegangan maritim antara Iran dan musuh bebuyutannya, Israel. Bahrain sendiri baru menormalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak Februari lalu, Iran dan Israel dituduh terlibat dalam apa yang disebut para pengamat sebagai 'perang bayangan', di mana kapal-kapal terkait kedua negara diserang di perairan sekitar kawasan Teluk secara bergantian.

Pada Agustus lalu, Iran menolak tuduhan Barat bahwa drone-drone miliknya digunakan dalam serangan mematikan terhadap kapal tanker di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA). Saat itu, Iran menuduh Israel mengarang 'skenario' untuk menyerang negaranya.

ADVERTISEMENT

Pada Selasa (26/10) waktu setempat, juru bicara Angkatan Laut AS, Tim Hawkins, menyebut latihan gabungan dengan Bahrarin yang disebut 'New Horizon' menjadi bagian dari upaya meningkatkan kewaspadaan domain maritim, memperkuat pencegahan dan menjalin kemitraan.

Itu menandai pertama kalinya Angkatan Laut AS mengintegrasikan kapal permukaan tak berawak dengan kapal-kapal berawak di perairan Timur Tengah, dan pertama kalinya itu dilakukan dalam pengujian dengan mitra regional di perairan Teluk.

"Kita menempatkan beberapa kapal permukaan tak berawak yang disebut MANTAS T-12 di perairan," sebut Hawkins kepada AFP.

"Ini akan membantu kita memahami bagaimana kita bisa menggunakan kapal-kapal ini untuk meningkatkan kewaspadaan domain maritim, yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional," imbuhnya.

Bahrain diketahui menghadap ke perairan Selat Hormuz, jalur perairan dengan lebar kurang dari 40 kilometer pada titik tersempit yang menjadi lokasi kapal Angkatan Laut AS dan Iran berhadapan di masa lalu.

Pada Februari lalu, pemerintahan Presiden Joe Biden menarik kapal induk AS dari perairan Teluk sebagai tanda potensi meredakan ketegangan dengan Iran, yang meninggi pada era pemerintahan Presiden Donald Trump.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads