Penyelidikan insiden tertembaknya sinematografer oleh aktor kondang Alec Baldwin memasuki babak baru. Asisten sutradara hingga pakar senjata di film itu mulai diperiksa aparat hukum.
Sebagaimana diketahui, Alec Baldwin menembak tewas sinematografer bernama Halyna Hutchins di Amerika Serikat pada Kamis (21/10) waktu setempat. Saat itu, mereka sedang syuting film Rust. Pistol yang digunakan Alec adalah pistol properti syuting, namun ternyata ada peluru tajam di dalamnya.
Dilansir BBC, Senin (25/10/2021), senjata yang dipakai Alec diberikan oleh seorang asisten sutradara yang mengatakan itu aman digunakan. Keternagan seperti ini terungkap lewat dokumen pengadilan.
"Cold gun!" kata si asisten sutradara.
Namun nahasnya, si asisten sutradara itu ternyata juga tidak benar-benar tahu bahwa senjata properti syuting itu berisi peluru sungguhan.
Detail investigasi polisi dirilis pada Jumat, setelah surat izin penggeledahan diajukan ke pengadilan di Santa Fe, Negara Bagian New Mexico.
Catatan itu menyebut, pakaian Baldwin dengan noda darah dibawa sebagai alat bukti bersama dengan senjata tersebut. Amunisi dan senjata properti syuting lain juga dibawa oleh polisi dari lokasi.
Selanjutnya, seruan larangan pakai senjata api di lokasi syuting:
(dnu/dnu)