Babak Baru Kasus Alec Baldwin Tak Sengaja Tembak Mati Kru

Round-Up

Babak Baru Kasus Alec Baldwin Tak Sengaja Tembak Mati Kru

Tim detikcom - detikNews
Senin, 25 Okt 2021 22:12 WIB
Alec Baldwin
Alec Baldwin (Dok. Ist)
Washington DC -

Penyelidikan insiden tertembaknya sinematografer oleh aktor kondang Alec Baldwin memasuki babak baru. Asisten sutradara hingga pakar senjata di film itu mulai diperiksa aparat hukum.

Sebagaimana diketahui, Alec Baldwin menembak tewas sinematografer bernama Halyna Hutchins di Amerika Serikat pada Kamis (21/10) waktu setempat. Saat itu, mereka sedang syuting film Rust. Pistol yang digunakan Alec adalah pistol properti syuting, namun ternyata ada peluru tajam di dalamnya.

Dilansir BBC, Senin (25/10/2021), senjata yang dipakai Alec diberikan oleh seorang asisten sutradara yang mengatakan itu aman digunakan. Keternagan seperti ini terungkap lewat dokumen pengadilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cold gun!" kata si asisten sutradara.

Namun nahasnya, si asisten sutradara itu ternyata juga tidak benar-benar tahu bahwa senjata properti syuting itu berisi peluru sungguhan.

ADVERTISEMENT

Detail investigasi polisi dirilis pada Jumat, setelah surat izin penggeledahan diajukan ke pengadilan di Santa Fe, Negara Bagian New Mexico.

Catatan itu menyebut, pakaian Baldwin dengan noda darah dibawa sebagai alat bukti bersama dengan senjata tersebut. Amunisi dan senjata properti syuting lain juga dibawa oleh polisi dari lokasi.

Selanjutnya, seruan larangan pakai senjata api di lokasi syuting:

Seruang larangan

Ramai seruan di Hollywood, Amerika Serikat untuk melarang penggunaan senjata api di lokasi syuting. Seruan ini muncul setelah aktor Alec Baldwin secara tak sengaja menembak mati sinematografer, Halyna Hutchins dalam tragedi di lokasi syuting yang mengejutkan.

Dilansir AFP, seruan ini tersiar lewat situs web change.org yang menyerukan larangan senjata api sungguhan di lokasi syuting. Hingga Minggu (24/10) waktu setempat, sudah lebih 15.000 tanda tangan terkumpul.

"Tidak ada alasan untuk hal seperti ini terjadi di abad ke-21," demikian bunyi teks petisi yang diluncurkan oleh Bandar Albuliwi, seorang penulis skenario dan sutradara.

Dave Cortese, seorang Demokrat terpilih untuk Senat California, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi pelanggaran kerja yang mengkhawatirkan dan pelanggaran keselamatan yang terjadi di set produksi film, termasuk kondisi berisiko tinggi yang tidak perlu seperti penggunaan senjata api sungguhan."

Cortese mengatakan dirinya bermaksud untuk mendorong undang-undang yang melarang amunisi asli di lokasi syuting film di California.

Sehari setelah penembakan itu, drama polisi Los Angeles yang populer, "The Rookie" memutuskan untuk melarang semua amunisi asli dari lokasi syuting, berlaku segera. Demikian menurut publikasi industri The Hollywood Reporter.

Selanjutnya, asisten sutradara dan pakar senjata diselidiki:

Asisten sutradara dan pakar senjata diselidiki

Penyelidikan fokus pada pakar senjata api dan asisten sutradara yang bertugas mempersiapkan dan menyerahkan pistol properti kepada Baldwin.

Hasil penyelidikan awal kepolisian menyebut bahwa pistol properti yang ditembakkan Baldwin di lokasi syuting film 'Rust' di Sante Fe, New Mexico, AS pada Kamis (21/10) lalu ternyata berisi peluru tajam. Pistol properti itu diketahui diberikan kepada Baldwin oleh asisten sutradara yang bernama Dave Halls, yang sebelum menyatakan pistol properti itu berstatus 'cold gun' atau tidak berisi peluru tajam.

Hannah Gutierrez si pakar senjata yang masih muda

Dalam dokumen kantor Sheriff Sante Fe disebutkan bahwa pistol properti itu dipersiapkan oleh seorang pakar senjata api, Hannah Gutierrez, yang bekerja untuk syuting film tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Senin (25/10/2021), Gutierrez dan Halls kini menjadi fokus penyelidikan otoritas setempat terkait insiden tersebut.

Gutierrez yang baru berusia 24 tahun, diketahui bekerja sebagai armorer atau, pakar yang bertanggung jawab atas senjata api di lokasi syuting. Dokumen kantor Sheriff Santa Fe menyebutkan bahwa Gutierrez mempersiapkan tiga senjata api properti di atas keranjang atau troli yang ditempatkan di luar bangunan kayu yang menjadi lokasi syuting salah satu adegan film berjudul 'Rust' tersebut.

Setelah insiden terjadi, Gutierrez menerima kembali pistol properti itu dan melepaskan selongsongnya sebelum menyerahkannya kepada polisi yang tiba di lokasi. Gutierrez belum memberikan komentarnya kepada media hingga Minggu (24/10) waktu setempat.

Sebulan sebelum insiden ini terjadi, Gutierrez mengakui dirinya mengkhawatirkan pengalaman kerjanya yang kurang saat mulai bekerja untuk film pertamanya sebagai kepala armorer pada awal tahun ini. Dia bekerja untuk film berjudul 'The Old Way' dengan bintang utama Nicolas Cage.

"Saya sangat gugup pada awalnya, dan saya hampir tidak mengambil pekerjaan itu karena saya tidak yakin jika saya siap, tapi setelah melakukannya, itu berjalan sangat lancar," tutur Gutierrez kepada podcast 'Voices of the West' yang membahas soal film-film Barat.

Jeffrey W Crow yang mengawasi Gutierrez dalam film tersebut, menuturkan kepada Los Angeles Times bahwa dirinya sangat terkesan dengan Gutierrez pada saat itu. "Bekerja dengan Hannah, saya terkejut bahwa semua ini terjadi di bawah pengawasannya," ucapnya.

"Saya pikir dia seorang armorer yang masih sangat muda, sedang naik daun, sangat bersemangat dan berbakat," imbuh Crow.

Gutierrez mengikuti jejak ayahnya, Thell Reed, yang merupakan seorang armorer ternama di Hollywod. Menurut biografinya pada database film IMDB.com, Reed mengajari aktor-aktor ternama seperti Russell Crowe dan Brad Pitt memegang senjata api dalam film-film mereka. Reed belum berkomentar soal insiden ini.

Selanjutnya, Dave Halls si asisten sutradara:

Dave Halls si asisten sutradara

Sementara Halls adalah pria 62 tahun yang menyerahkan pistol itu ke Alec Baldwin. Halls berpengalaman di Hollywood. Dia pernah terlibat film 'Fargo' tahun 1996 dan 'The Matrix Reloaded' tahun 2003. Hall juga seorang aktor.

Pada Minggu (24/10) waktu setempat, NBC News dan CNN mengutip produsen properti Hollywood, Maggie Goll, yang mengakui dirinya sempat mengajukan komplain keselamatan terkait Halls ketika mereka bekerja bersama untuk serial televisi 'Into the Dark' produksi Hulu tahun 2019.

"Dia tidak menjaga lingkungan kerja yang aman," ucap Goll kepada NBC News. "Lokasi syuting hampir selalu dibiarkan menjadi semakin sesak, tidak ada jalur kebakaran yang ditetapkan, pintu keluar diblokir ... tidak ada pertemuan membahas soal keselamatan," imbuhnya.

Namun secara terpisah, produser film Aaron B Koontz yang pernah dua kali bekerja dengan Halls menuturkan kepada Los Angeles Times bahwa sosok Halls 'sangat efisien' dan bisa menjadi manajer yang baik.

Halaman 2 dari 4
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads