Washington DC -
Otoritas Amerika Serikat (AS) terus menyelidiki insiden penembakan tak disengaja oleh aktor terkemuka, Alec Baldwin, di lokasi syuting filmnya yang menewaskan seorang kru. Penyelidikan fokus pada pakar senjata api dan asisten sutradara yang bertugas mempersiapkan dan menyerahkan pistol properti kepada Baldwin.
Hasil penyelidikan awal kepolisian menyebut bahwa pistol properti yang ditembakkan Baldwin di lokasi syuting film 'Rust' di Sante Fe, New Mexico, AS pada Kamis (21/10) lalu ternyata berisi peluru tajam. Pistol properti itu diketahui diberikan kepada Baldwin oleh asisten sutradara yang bernama Dave Halls, yang sebelum menyatakan pistol properti itu berstatus 'cold gun' atau tidak berisi peluru tajam.
Dalam dokumen kantor Sheriff Sante Fe disebutkan bahwa pistol properti itu dipersiapkan oleh seorang pakar senjata api, Hannah Gutierrez, yang bekerja untuk syuting film tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat insiden ini, seorang sinematografer bernama Halyna Hutchins, meninggal dunia setelah terkena tembakan di bagian dada. Tembakan tidak sengaja itu juga mengenai sutradara film yang bernama Joel Souza, yang berdiri di belakang Hutchins. Souza yang terkena tembakan di bagian bahu sempat dirawat di rumah sakit setempat, namun telah diperbolehkan pulang.
Seperti dilansir Reuters, Senin (25/10/2021), Gutierrez dan Halls kini menjadi fokus penyelidikan otoritas setempat terkait insiden tersebut.
Gutierrez yang baru berusia 24 tahun, diketahui bekerja sebagai armorer atau, pakar yang bertanggung jawab atas senjata api di lokasi syuting. Dokumen kantor Sheriff Santa Fe menyebutkan bahwa Gutierrez mempersiapkan tiga senjata api properti di atas keranjang atau troli yang ditempatkan di luar bangunan kayu yang menjadi lokasi syuting salah satu adegan film berjudul 'Rust' tersebut.
Setelah insiden terjadi, Gutierrez menerima kembali pistol properti itu dan melepaskan selongsongnya sebelum menyerahkannya kepada polisi yang tiba di lokasi. Gutierrez belum memberikan komentarnya kepada media hingga Minggu (24/10) waktu setempat.
Simak video 'Rekaman 911 Usai Tragedi Syuting 'Berdarah' Alec Baldwin':
[Gambas:Video 20detik]
Sebulan sebelum insiden ini terjadi, Gutierrez mengakui dirinya mengkhawatirkan pengalaman kerjanya yang kurang saat mulai bekerja untuk film pertamanya sebagai kepala armorer pada awal tahun ini. Dia bekerja untuk film berjudul 'The Old Way' dengan bintang utama Nicolas Cage.
"Saya sangat gugup pada awalnya, dan saya hampir tidak mengambil pekerjaan itu karena saya tidak yakin jika saya siap, tapi setelah melakukannya, itu berjalan sangat lancar," tutur Gutierrez kepada podcast 'Voices of the West' yang membahas soal film-film Barat.
Jeffrey W Crow yang mengawasi Gutierrez dalam film tersebut, menuturkan kepada Los Angeles Times bahwa dirinya sangat terkesan dengan Gutierrez pada saat itu. "Bekerja dengan Hannah, saya terkejut bahwa semua ini terjadi di bawah pengawasannya," ucapnya.
"Saya pikir dia seorang armorer yang masih sangat mudah, sedang naik daun, sangat bersemangat dan berbakat," imbuh Crow.
Gutierrez mengikuti jejak ayahnya, Thell Reed, yang merupakan seorang armorer ternama di Hollywod. Menurut biografinya pada database film IMDB.com, Reed mengajari aktor-aktor ternama seperti Russell Crowe dan Brad Pitt memegang senjata api dalam film-film mereka. Reed belum berkomentar soal insiden ini.
Sementara itu, Halls yang berusia 62 tahun disebut dalam dokumen kantor Sheriff Santa Fe sebagai sosok yang mengambil pistol properti dari keranjang dan menyerahkannya kepada Baldwin. Halls disebut sempat meneriakkan 'cold gun', yang berarti senjata properti itu tidak berisi amunisi, mencakup peluru kosong.
Menurut dokumen itu, Halls tidak mengetahui bahwa pistol properti itu berisi peluru tajam ketika dia menyerahkannya kepada Baldwin. Belum ada komentar langsung dari Halls terkait insiden ini.
Sosok Halls disebut sangat berpengalaman di Hollywood, dengan dirinya pernah terlibat dalam sejumlah film ternama seperti 'Fargo' tahun 1996 dan 'The Matrix Reloaded' tahun 2003. Halls juga dikenal sebagai aktor.
Pada Minggu (24/10) waktu setempat, NBC News dan CNN mengutip produsen properti Hollywood, Maggie Goll, yang mengakui dirinya sempat mengajukan komplain keselamatan terkait Halls ketika mereka bekerja bersama untuk serial televisi 'Into the Dark' produksi Hulu tahun 2019.
"Dia tidak menjaga lingkungan kerja yang aman," ucap Goll kepada NBC News. "Lokasi syuting hampir selalu dibiarkan menjadi semakin sesak, tidak ada jalur kebakaran yang ditetapkan, pintu keluar diblokir ... tidak ada pertemuan membahas soal keselamatan," imbuhnya.
Namun secara terpisah, produser film Aaron B Koontz yang pernah dua kali bekerja dengan Halls menuturkan kepada Los Angeles Times bahwa sosok Halls 'sangat efisien' dan bisa menjadi manajer yang baik.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini