Rusia kembali mencatatkan rekor tertinggi kasus harian COVID-19. Sementara kasus kematian menurun sedikit dari hari sebelumnya yakni 999 kematian.
Berikut data kasus COVID-19 Rusia selama beberapa waktu terakhir:
Data Kasus Per Minggu (17/10/2021)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Reuters, Minggu (17/10/2021) dari data yang dirilis pemerintah Rusia, tercatat ada 34.303 kasus infeksi virus corona baru dalam 24 jam terakhir. Sementara kasus kematian harian turun sedikit dari hari sebelumnya, yakni 999 kematian dalam 24 jam.
Dengan penambahan tersebut, total kasus kematian nasional mencapai 223.312 kasus. Sementara kasus COVID-19 di Rusia hampir 8 juta kasus.
Data Kasus Per Sabtu (16/10/2021)
Seperti diberitakan AFP, Sabtu (16/10/2021), penghitungan resmi pemerintah menunjukkan 1.002 kematian dan 33.208 kasus infeksi baru dalam sehari. Ini merupakan angka tertinggi untuk kematian dan jumlah kasus COVID-19 untuk hari ketiga berturut-turut.
Lonjakan kasus COVID-19 di Rusia terjadi di tengah jumlah masyarakat yang diinokulasi penuh hingga Sabtu (16/10) hanya sebesar 31 persen, menurut situs web Gogov, yang menghitung data COVID-19 dari wilayah-wilayah Rusia.
Data Kasus Corona Per Jumat (15/10)
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (15/10/2021), otoritas Rusia mencatat 31.299 kasus baru COVID-19 dan 986 kematian terkait virus Corona selama 24 jam terakhir. Jumlah itu menjadikan total kematian Rusia kini menjadi 220.315 korban jiwa. Jumlah kematian itu menjadi yang tertinggi di Eropa.
Data Kasus Corona Per Kamis (14/10)
Otoritas Rusia melaporkan 973 kematian akibat Corona dalam 24 jam terakhir pada Kamis (14/10). Sementara, kasus harian baru tercatat mencapai 28.190 kasus dalam 24 jam.
Baca selengkapnya di sini
Rusia Tolak Lockdown
Meski dalam beberapa hari terakhir kasus Corona melonjak, pemerintah Rusia menolak lockdown. Di sisi lain, pemerintah mengakui rendahnya tingkat vaksinasi di negara tersebut.
Pekan ini, pemerintah Rusia telah mengatakan bahwa pihak berwenang harus memastikan 'ekonomi terus bekerja'.
Sementara, Pada hari Kamis (14/10) waktu setempat, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov sekali lagi mengesampingkan lockdown. Dia juga mengatakan bahwa pihak berwenang harus terus menjelaskan kepada orang-orang tentang perlunya divaksinasi.
"Tidak bertanggung jawab jika tidak mendapatkan vaksin," katanya kepada wartawan.
Tetapi Peskov menambahkan bahwa sistem perawatan kesehatan Rusia siap untuk menghadapi lonjakan pasien COVID-19. Dia mengatakan bahwa rumah sakit tidak kewalahan.
"Seluruh infrastruktur medis dimobilisasi," katanya.
Jajak pendapat independen menunjukkan bahwa lebih dari setengah warga Rusia tidak berencana untuk divaksinasi.
Kremlin Salahkan Warga yang Belum Disuntik
Kremlin menyalahkan orang-orang yang belum disuntik vaksin Corona sebagai penyebab kenaikan kasus dan kematian akibat Corona di Rusia.
Negara ini dengan cepat mengembangkan dan meluncurkan vaksin Sputnik saat pandemi merebak tahun lalu. Namun, program vaksinasi berjalan lambat.
Hal itu terjadi karena banyak warga Rusia menolak divaksin. Warga disebut tidak percaya pada pemerintahan dan takut pada produk medis baru.
Pada Selasa (12/10) waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Rusia, Mikhail Mishustin, menyatakan sekitar sepertiga populasi Rusia telah divaksinasi.