Dilansir Reuters, Minggu (10/10/2021) Nigeria barat laut sejak Desember lalu mengalami gelombang penculikan anak-anak sekolah dan penduduk desa diminta tebusan untuk penculikan itu oleh bandit. Hal itu mengganggu kehidupan sehari-hari bagi jutaan warga.
Penasihat khusus menteri urusan kepolisian Sokoto, Idriss Gobir mengatakan para bandit bersenjata mengendarai sepeda motor, lalu menembak secara sporadis. Akibatnya menewaskan beberapa orang.
"Para bandit dalam jumlah besar menewaskan sedikitnya 20 orang yang telah kami lihat dan hitung dan membakar sembilan kendaraan," katanya kepada Reuters melalui telepon.
Seorang anggota parlemen lokal di Sokoto, Hussain Boza menyalahkan serangan itu karena kurangnya keamanan yang memadai di negara bagian tersebut.
Seorang juru bicara polisi Sokoto mengkonfirmasi serangan itu. Akan tetapi tidak dapat segera mengatakan berapa banyak orang yang terbunuh.
Beberapa bagian Sokoto, seperti negara-negara tetangga lainnya di bagian barat laut negara itu, berada di bawah blokade telekomunikasi sebagai bagian dari operasi keamanan untuk mengganggu operasi geng-geng bersenjata.
Pada hari Kamis, agen keamanan menyelamatkan 187 orang yang telah diculik oleh geng bersenjata di negara bagian Zamfara.
Tonton juga Video: Selain Gelombang Pandemi Ketiga, Nigeria Juga Diserang Wabah Kolera
(lir/lir)