.webp)
Total kematian akibat virus Corona (COVID-19) di Brasil telah menembus 600 ribu orang. Negara dengan total 213 juta jiwa penduduk ini juga mencatat total 21,5 juta kasus Corona di wilayahnya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (9/10/2021), dengan 600.000 kematian Corona, Brasil menempati peringkat kedua sebagai negara dengan total kematian Corona tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Namun banyak pakar memperkirakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
AS baru-baru ini melaporkan total kematian Corona di wilayahnya melampaui 700 ribu orang. Total populasi di AS diketahui 35 persen lebih banyak dibandingkan Brasil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat (8/10) waktu setempat, otoritas Brasil melaporkan tambahan 615 kematian akibat Corona dalam sehari. Dilaporkan juga bahwa sedikitnya 18.000 kasus Corona terdeteksi di negara itu dalam 24 jam terakhir.
"Situasinya telah membaik tapi kita tidak bisa mengurangi kewaspadaan kita," ucap ahli paru-paru dan peneliti pada Institut Penelitian Fiocruz, Margareth Dalcolmo, kepada AFP.
Dia menyatakan bahwa pandemi Corona hanya bisa dianggap terkendali begitu 'kita mendapatkan 80 persen populasi divaksinasi'.
Sejauh ini sekitar 71,4 warga Brasil yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Corona, namun baru 45,9 persen saja yang telah divaksinasi penuh.
Simak video 'Brasil Gelar Acara Perpisahan Bagi Kematian Penyintas Covid-19':
Program vaksinasi Corona di Brasil dimulai pada awal Januari lalu, beberapa pekan setelah negara-negara lainnya seperti Argentina dan AS. Para pakar menyalahkan kurangnya perencanaan pemerintah atas keterlambatan program vaksinasi ini.
Situasinya meningkat secara dramatis sekitar tiga bulan lalu, ketika laju vaksinasi di Brasil merangkak naik dan sekitar 2.000 warga Brasil meninggal akibat Corona setiap harinya. Angka kematian kemudian tercatat turun di bawah 1.000 pada akhir Juli dan terus merosot hingga stabil pada angka 500 pada September lalu.
Kendati demikian, peneliti pada Fakultas Kedokteran Sao Paulo University, Domingos Alves, menyatakan Brasil masih jauh dari melihat 'akhir dari situasi buruk ini, situasinya masih mengkhawatirkan',
Terlepas dari kekhawatiran ini, kota-kota besar seperti Rio de Janeiro dan Sao Paulo terus mendorong warganya untuk kembali hidup normal. Wali Kota Rio, Eduardo Paes, bahkan mengatakan bahwa festival pada Februari tahun depan, salah satu yang terpopuler di dunia, akan digelar 'tanpa pembatasan'.
