Tunangan mendiang jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi menagih komitmen Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk meminta pertanggungjawaban kerajaan Arab Saudi atas pembunuhan brutal wartawan kawakan itu.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/10/2021), menandai peringatan tiga tahun kematian Khashoggi, Hatice Cengiz melakukan perjalanan ke Washington untuk demonstrasi di luar kedutaan Saudi dan mengikuti acara penyalaan lilin di dekat gedung Capitol.
Perempuan itu menyuarakan kekecewaan karena beberapa hari sebelum peringatan kematian Khashoggi, penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman yang menurut intelijen AS memerintahkan pembunuhan itu.
"Apakah seperti ini pertanggungjawaban yang dijanjikan Biden?" tanyanya pada acara penyalaan lilin yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia.
"MBS mengambil Jamal dari saya dan seluruh dunia. Apakah Anda akan meminta pertanggungjawabannya atau akankah Anda memberi penghargaan kepada para pembunuh ini?" katanya, mengacu pada Putra Mahkota Saudi.
Khashoggi, seorang figur Saudi terkemuka yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, menulis kritis tentang MBS di kolom di The Washington Post.
Pada 2 Oktober 2018, dia memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Turki untuk mengurus dokumen untuk menikahi Cengiz, yang berkewarganegaraan Turki. Menurut pejabat AS dan Turki, regu pembunuh Saudi yang menunggu telah mencekiknya dan memotong-motong tubuhnya, yang tidak pernah ditemukan.
Presiden AS pada saat itu Donald Trump meremehkan hal tersebut, dengan mengatakan bahwa yang lebih penting adalah Arab Saudi membeli senjata AS dan berbagi permusuhan terhadap Iran.
Sedangkan Biden bersumpah akan melakukan pendekatan yang lebih keras, dan menjatuhkan sanksi kepada Saudi meskipun tidak terhadap MBS sendiri.
(ita/ita)