Ancaman dari Korut Kian Nyata Usai Rudal Hipersonik Diuji Coba

Round-Up

Ancaman dari Korut Kian Nyata Usai Rudal Hipersonik Diuji Coba

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 29 Sep 2021 20:02 WIB
Korea Utara (Korut) telah berhasil menguji coba rudal hipersonik pada Selasa (28/9) waktu setempat. Ini akan menjadi kemajuan terbaru negara bersenjata nuklir tersebut dalam teknologi senjata.
Korea Utara berhasil uji coba rudar hipersonik (AP Photo/Ahn Young-joon).
Jakarta -

Korea Utara (Korut) berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik. Keberhasilan Korut terkait rudal ini disebut sebagai 'ancaman' bagi para tetangga Pyongyang dan komunitas internasional.

Uji coba rudal ini dilakukan pada Selasa (28/9) waktu setempat. Seperti diberitakan AFP, Rabu (29/9), kantor berita resmi Korut, Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan peluncuran tersebut adalah "signifikansi strategis yang besar", seiring negara tersebut berusaha untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya "seribu kali lipat".

Rudal hipersonik bergerak jauh lebih cepat dan lebih gesit daripada rudal biasa, membuat rudal-rudal tersebut jauh lebih sulit bagi sistem pertahanan rudal untuk mencegatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam uji peluncuran pertama, para ilmuwan pertahanan nasional mengonfirmasi kontrol navigasi dan stabilitas rudal aktif," kata KCNA.

"Hasil pengujian membuktikan bahwa semua spesifikasi teknis memenuhi persyaratan desain," imbuh KCNA.

ADVERTISEMENT

Media tersebut juga menyebut bagaimana Korut berusaha meningkatkan kemampuan pertahanannya hingga "seribu kali lipat". Ini merupakan kesekian kalinya Korut menguji senjata nuklir dalam beberapa bulan terakhir.

Korut Kekeh Punya Hak Uji Senjata

Pada Selasa (28/9) kemarin, Korut juga menembakkan rudal jarak pendek ke laut. Tak lama setelah peluncuran rudal itu, Duta Besar (Dubes) Korut untuk PBB bersikeras bahwa negara tersebut memiliki hak yang tidak dapat disangkal untuk menguji senjatanya.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan, proyektil itu ditembakkan dari provinsi Jagang ke perairan lepas pantai timur. Juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan kepada AFP bahwa itu "tampaknya rudal balistik."

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (28/9), kurang dari satu jam kemudian, Dubes Pyongyang untuk PBB Kim Song mengatakan kepada Majelis Umum PBB di New York: "Tidak ada yang bisa menyangkal hak membela diri untuk DPRK (nama resmi Korut)."

Peluncuran rudal disebut ancaman. Simak di halaman selanjutnya.

Peluncuran rudal Disebut Ancaman

Washington mengutuk peluncuran rudal terbaruKorea Utaraitu, menyebutnya sebagai "ancaman" bagi para tetangga Pyongyang dan komunitas internasional.

"Peluncuran ini melanggar beberapa Resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan. "Komitmen kami untuk pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kuat," imbuh Deplu AS.

Pyongyang berada di bawah beberapa sanksi internasional atas program terlarangnya untuk mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik.

Sementara itu, Dubes Kim Song dalam pidatonya di Sidang Umum PBB mengatakan Korea Utara memiliki hak untuk "mengembangkan, menguji, memproduksi dan memiliki" sistem senjata yang setara dengan yang dimiliki Korea Selatan dan sekutunya AS.

"Kami hanya membangun pertahanan nasional kami untuk membela diri dan menjaga keamanan dan perdamaian negara secara andal," katanya.

Pyongyang telah melakukan beberapapeluncuran rudalbulan ini. Salah satunya melibatkan rudal jelajah jarak jauh dan satu lagi yang menurut militer Korea Selatan adalahrudal balistikjarak pendek.

Korsel berhasil uji coba rudal. Simak di halaman selanjutnya.

Korsel Juga Berhasil Uji Coba Rudal

Korea Selatan (Korsel) juga berhasil menguji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam untuk pertama kalinya, menjadikannya sebagai salah satu dari segelintir negara dengan teknologi canggih.

Militer Korea Selatan telah mengumumkan peluncuran rudal tersebut tak lama setelah Korut juga melakukan uji coba rudal jarak pendek pada Selasa (28/9) kemarin, tetapi Korsel tidak secara resmi mengungkapkan ketinggian maksimum rudal dan jarak terbangnya.

Laporan media Korea Selatan mengutip sumber yang mengatakan perangkat itu menunjukkan "fitur penerbangan yang berbeda" dari peluncuran sebelumnya dan Presiden Moon Jae-in menyerukan "analisis komprehensif" dari peluncuran tersebut.

Korea Selatan juga menghabiskan miliaran untuk pengembangan militer dan bulan ini berhasil menguji coba peluncuran rudal balistik kapal selam (SLBM) untuk pertama kalinya. Ini menjadikannya sebagai salah satu dari segelintir negara dengan teknologi canggih tersebut.

Pada hari Selasa kemarin, Korsel juga mengadakan upacara untuk meluncurkan kapal selam SLBM ketiganya.

Halaman 4 dari 3
(zap/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads