100 Warga AS Masih di Afghanistan Menunggu Dievakuasi

100 Warga AS Masih di Afghanistan Menunggu Dievakuasi

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 28 Sep 2021 13:19 WIB
Pesawat militer terakhir AS telah meninggalkan bandara Kabul. Hal itu juga jadi penanda berakhirnya proses evakuasi AS terhadap warga sipil di Afghanistan.
Momen saat pesawat militer terakhir AS meninggalkan bandara Kabul, Afghanistan, pada akhir bulan lalu (dok. AP Photo)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa sekitar 100 warganya dan mereka yang berstatus permanent resident AS masih berada di Afghanistan. AS menyebut mereka siap untuk meninggalkan Afghanistan, namun masih menunggu waktu untuk dievakuasi.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/9/2021), hal tersebut dituturkan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, yang enggan disebut namanya.

Disebutkan pejabat senior itu bahwa Departemen Luar Negeri AS tengah mengupayakan agar orang-orang itu bisa mendapatkan penerbangan untuk keluar dari Afghanistan, yang kini dikuasai kelompok Taliban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prioritas tertinggi kami di Afghanistan, tentu saja, tetap membantu warga Amerika yang ingin meninggalkan negara itu sekarang, untuk melakukan demikian," tegas pejabat senior AS tersebut.

Sekitar 124.000 orang dievakuasi dari Afghanistan setelah pemerintahan yang didukung AS kolaps bulan lalu dan Taliban mengambil alih kekuasaan.

ADVERTISEMENT

Sejak tentara AS ditarik pulang dan meninggalkan bandara Kabul pada 31 Agustus lalu, menurut pejabat senior AS itu, ada sebanyak 85 warga AS dan 79 warga permanent resident AS yang meninggalkan Afghanistan dalam penerbangan sporadis.

Namun, masih menurut pejabat AS itu, sejumlah warga AS tidak ingin meninggalkan Afghanistan tanpa keluarga mereka yang tidak memiliki dokumen perjalanan yang diwajibkan untuk bisa memasuki wilayah AS.

Simak video 'Mereka yang Tertinggal di Afghanistan:

[Gambas:Video 20detik]



Ditegaskan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS itu bahwa otoritas AS akan segera mengintensifkan upaya-upaya untuk membantu anggota keluarga dari warga AS yang tidak memiliki dokumen yang dibutuhkan.

Namun hal serupa tidak akan dilakukan untuk anggota keluarga 'besar' mereka, yang bisa mencakup banyak orang.

"Saya sepenuhnya memahami betapa menyakitkan pilihan itu bagi mereka, tapi untuk persoalan hukum dan kebijakan, hingga tahap ini, kami tidak memberikan dukungan untuk keberangkatan dan permukiman kembali yang dipercepat di AS bagi anggota keluarga besar warga AS," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads