Kepolisian Kanada tengah memburu seorang pria yang menonjok seorang perawat yang menyuntikkan vaksin virus Corona (COVID-19) ke istrinya tanpa izin sang suami. Perawat itu ditonjok di wajah berkali-kali hingga terjatuh ke lantai.
Seperti dilansir CNN, Jumat (24/9/2021), insiden ini terjadi di Brunet Pharmacy di wilayah Sherbrooke, Quebec, pada Senin (20/9) waktu setempat. Juru bicara Kepolisian Sherbrooke Police, Martin Carrier, menuturkan kepada CNN bahwa perawat yang menjadi korban berjenis kelamin perempuan dan berusia 40-an tahun.
Disebutkan Carrier bahwa pria itu mendatangi apotek dalam keadaan marah dan langsung menuduh sang perawat memvaksinasi istrinya tanpa izin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak awal, tersangka sangat marah, sangat agresif, dia bertanya kepada perawat itu mengapa dia memvaksinasi istrinya tanpa izin, tanpa persetujuannya," sebut Carrier dalam keterangannya.
"Dan dia menonjok perawat itu di wajah beberapa kali hingga perawat itu tidak punya waktu membela diri atau menjelaskan dirinya ... dan perawat itu jatuh ke lantai dan tersangka berlari keluar dari apotek," imbuhnya.
Diketahui bahwa tidak ada aturan hukum di Kanada yang menyatakan seseorang harus mendapatkan izin pasangan mereka untuk divaksinasi Corona. Tidak diketahui secara jelas apakah istri tersangka memberikan izin untuk divaksin Corona.
Perawat yang tidak disebut namanya itu dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan ambulans. Kini, sebut Carrier, perawat itu tengah menjalani perawatan medis atas 'beberapa luka di wajahnya'.
Carrier menyatakan bahwa pihak kepolisian tidak memiliki nama maupun foto tersangka, juga tidak ada rekaman CCTV terkait insiden ini. Kepolisian berharap dengan bantuan masyarakat, mereka bisa mengidentifikasi tersangka dan menjeratkan dakwaan penyerangan terhadapnya.
Diungkapkan Carrier bahwa tersangka digambarkan sebagai seorang pria berusia 30-45 tahun, dengan tinggi 182 cm, berperawakan sedang dan berkulit gelap. Disebutkan juga bahwa tersangka memiliki dua tindikan kecil di telinga dan memiliki tato seperti bentuk salib di tangannya.
Dampak dari insiden ini, pihak Brunet Pharmacy menuturkan kepada media lokal CBC bahwa mereka menangguhkan vaksinasi untuk sementara.
Sementara pihak Jean Coutu Group Inc, yang merupakan induk perusahaan Brunet Pharmacy, menyatakan mereka 'sepenuhnya mengecam tindakan ini yang tidak bisa diterima terhadap tim apotek yang memberikan layanan esensial sejak awal pandemi'.