Sementara kelompok afiliasi ISIS di Afghanistan, atau yang dikenal sebagai ISIS Khorasan atau ISIS-K, pertama muncul di wilayah Afghanistan bagian timur tahun 2014 dan belakangan menyebar luas ke wilayah lain, khususnya utara negara itu.
Beberapa tahun lalu, militer AS menyebut kekuatan ISIS-K di Afghanistan mencapai sekitar 2.000 militan, meskipun sejumlah pejabat Afghanistan pada saat itu memperkirakan jumlahnya lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS-K diketahui bertempur melawan pasukan asing pimpinan AS di Afghanistan dan melawan Taliban, demi menguasai rute penyelundupan sambil berupaya membangun kekhalifahan global.
Kelompok ini mengklaim bertanggung jawab atas rentetan serangan bom di kota Jalalabad, Afghanistan bagian timur, pada akhir pekan. Mereka juga mengklaim telah mendalangi serangan bom bunuh diri di gerbang bandara Kabul bulan lalu, yang menewaskan lebih dari 100 orang termasuk 13 tentara AS.
Mujahid dalam konferensi pers menyangkal kelompok ISIS tidak memiliki kehadiran nyata di wilayah Afghanistan, meskipun dia mengatakan bahwa kelompok itu 'secara tak terlihat melancarkan sejumlah serangan pengecut'.
"ISIS yang ada di Irak dan Suriah tidak ada di sini. Namun, beberapa orang yang mungkin warga Afghanistan telah mengadopsi mentalitas ISIS, yang merupakan fenomena yang tidak didukung orang-orang," tegas Mujahid.
"Pasukan keamanan Emirat Islam siap dan akan menghentikan mereka," tandasnya.
(nvc/ita)