Kelompok Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan menegaskan tidak ada bukti keberadaan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ataupun Al-Qaeda di negara tersebut. Penegasan ini disampaikan beberapa hari setelah kelompok ISIS cabang Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengklaim mendalangi rentetan serangan bom di kota Jalalabad.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (22/9/2021), sejak menggulingkan pemerintahan Afghanistan yang didukung Barat dan mengambil alih kekuasaan bulan lalu, Taliban menghadapi tekanan dari komunitas internasional untuk melepaskan hubungan dengan Al-Qaeda.
Pada saat yang sama, Taliban harus berurusan dengan serentetan serangan di Afghanistan yang diklaim oleh ISIS. Taliban dan ISIS diketahui terlibat konflik selama bertahun-tahun karena perselisihan ekonomi dan ideologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menolak tuduhan yang menyebut Al-Qaeda mempertahankan kehadirannya di Afghanistan. Dia berulang kali menegaskan tidak akan ada serangan terhadap negara ketiga dari gerakan militan di Afghanistan.
"Kami tidak melihat siapa pun di Afghanistan yang memiliki keterkaitan dengan Al-Qaeda," tegas Mujahid dalam konferensi pers pada Selasa (21/9) waktu setempat di Kabul.
"Kami berkomitmen pada fakta bahwa, dari Afghanistan, tidak akan ada bahaya apapun terhadap negara mana pun," imbuhnya.
Taliban digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan pimpinan AS tahun 2001 lalu, setelah menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda yang dianggap bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001. Taliban kembali ke Kabul bulan lalu setelah AS mengumumkan penarikan tentaranya dan pemerintah serta militer Afghanistan kolaps.
Lihat juga video 'Taliban Bakal Isi Kabinet Pemerintahan dengan Perempuan':