Otoritas Australia menegaskan komitmennya sebagai pendukung sentralitas ASEAN setelah pengumuman kemitraan keamanan baru dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang mencakup kesepakatan pasokan kapal selam bertenaga nuklir, memicu beragam tanggapan internasional.
Ditegaskan Duta Besar Australia untuk ASEAN, Will Nankervis, bahwa Australia akan terus mendorong kawasan yang damai dan aman dengan ASEAN sebagai pusatnya. Demikian seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kedubes Australia yang diterima detikcom, Selasa (21/9/2021).
"Komitmen kami terhadap sentralitas ASEAN tetap teguh seperti sebelumnya menyusul pengumuman bahwa kami akan membentuk kemitraan keamanan yang ditingkatkan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat - AUKUS - yang akan memungkinkan kami untuk berbagi teknologi dan kemampuan dengan lebih baik. Ini bukan aliansi atau pakta pertahanan," tegas Nankervis dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Nankervis bahwa perjanjian terbaru dengan AS dan Inggris ini tidak akan mengubah komitmen Australia terhadap ASEAN maupun dukungan berkelanjutan untuk arsitektur regional yang dipimpin ASEAN.
"Kami berkomitmen untuk terus mendorong kawasan yang damai dan aman dengan ASEAN sebagai pusatnya, dan untuk melengkapi dan memperkuat rancangan yang telah ada, yang dipimpin oleh ASEAN," sebutnya.
Lebih lanjut, Nankervis menyatakan bahwa sebagai negara dengan tiga samudra yang bergantung pada perdagangan internasional lintas laut, kapabilitas Angkatan Laut sangat penting bagi Australia.
Di bawah kemitraan AUKUS, sebut Nankervis, Australia akan membangun armada kapal selam bertenaga nuklir dengan memanfaatkan keahlian AS dan Inggris.
Nankervis menegaskan bahwa kapal selam itu tidak akan membawa senjata nuklir. Dia juga memastikan bahwa Australia tidak berniat memperoleh senjata nuklir.
"Walaupun kapal selam ini akan bertenaga nuklir, mereka tidak akan membawa senjata nuklir. Australia tidak sedang dan tidak akan mencari senjata semacam itu. Kami juga tidak berusaha membangun kemampuan nuklir sipil," tegas Nankervis dalam pernyataannya.
Menurut Nankervis, Australia tetap teguh mendukung Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) dan akan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap kewajiban NPT kami sebagai Negara Non-Senjata Nuklir.
"Kami tetap berkomitmen untuk memperkuat kepercayaan internasional terhadap integritas rezim non-proliferasi internasional, dan menegakkan kepemimpinan global kami dalam bidang ini," terang Nankervis.
"Sebagai pihak dalam Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, Australia memahami pentingnya Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara bagi negara-negara Asia Tenggara. Australia akan selalu memastikan tindakan kami mendukung perjanjian penting ini," imbuhnya.
Terakhir, Nankervis menegaskan kembali bahwa Australia merupakan pendukung kuat tatanan maritim berbasis aturan dan pendukung kuat ASEAN Outlook mengenai Indo-Pasifik.
"Kami berkomitmen pada prinsip-prinsip dalam Outlook, termasuk sentralitas ASEAN, keterbukaan, transparansi, inklusivitas, tata kelola yang baik, kerangka kerja berbasis aturan dan penghormatan terhadap kedaulatan dan hukum internasional. Dan kami juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama nyata di bawah empat bidang Outlook - maritim, konektivitas, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan pembangunan ekonomi," tandasnya.